Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Karakter Orang Lewat Kolom Komentar

21 Agustus 2020   09:10 Diperbarui: 21 Agustus 2020   09:03 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buat saya pribadi menggunakan nama asli dan poto profil asil itu penting. Agar kita terbiasa menyampaikan hal-hal yang bisa dipertanggung jawabkan. Akun-akun anonim yang menyampaikan komentar dengan barbar, mungkin dibuat sengaja agar identitas aslinya tidak diketahui. Dari sini kita bisa membaca motif orang dibalik akun tersebut.

Ada lagi orang yang kalau berkomentar seperti tidak nyambung. Dari sini kita belajar bahwa kemungkinan besar orang tersebut tidak menyimak atau membaca sampai habis konten yang dia komentari.

Kemungkinan besar orang tersebut kesabarannya pendek sehingga merasa tak perlu untuk mengetahui sesuatu dengan lengkap dulu baru komen. Yang jelas ada begitu banyak jenis komentar yang sebenarnya dapat kita jadikan lahan untuk mempelajari karakter orang.

Sebab kita tak melulu ketemu banyak orang. Bisa jadi lingkaran pertemanan kita sekarang orangnya hanya yang itu-itu saja, sehingga kita sudah mengenal karakter mereka dengan baik. 

Minimal melalui keterbukaan untuk membaca komentar orang lain di media sosial, kita bisa belajar untuk menebak-nebak karakter orang. Saya pernah menjawab dengan ngasal saat seseorang bertanya di kolom komentar sebuah video, sebab saya baca dari kalimatnya orang ini bukan bertanya untuk tahu, tapi dia hanya ingin mengejek.Dia sama sekali tidak butuh jawaban.

Dari sini saya simpulkan, kita bisa belajar memahami karakter orang lain secara literal. Kan ada tuh ilmu yang mengajarkan cara membaca karakter lewat tanda tangan. Nah kita bisa belajar sendiri cara membaca karakter dari tulisan orang di kolom komentar.

Kita belajar menganalisa teks, susunan kalimat dan bagaimana orang tersebut mengkomunikasikan pesannya lewat tulisan. Seperti pengalaman saya yang saya ceritakan sebelumnya. Saya coba menebak sebuah komentar yang sebenarnya bukan ingin bertanya tapi lebih ke mengejek.

Saya juga pernah menemukan sebuah komentar yang dicaci maki oleh banyak netizen karena dianggap menghina. Padahal sebenarnya komentar tersebut adalah sebuah komentar satire. Dimana komentar tersebut ditujukan untuk menyindir pihak lain. Tapi banyak juga orang yang salah paham. Apalagi zaman sekarang, kita banyak berkomunikasi lewat Whatsapp, tak jarang banyak kesalah pahaman.

Kalau dibalasnya pendek kadang kita merasa lawan bicara ngambek, kalau dibalas singkat kita mikir atasan sedang marah, dan asumsi lain yang sering tidak tepat. Tapi untuk kita yang sudah mengenal karakter lawan bicara pasti akan paham, kapan dia marah, kapan dia bercanda, atau kapan dia serius sekalipun hanya lewat pesan teks di Whatsapp.

Di kolom komentar juga kita bisa menemukan karakter orang yang mirip dengan kita. Seperti saat saya mendengarkan lagu "semua tentang kita" yang saya ceritakan sebelumnya. Ternyata saya banyak juga menemukan orang yang terus bernostalgia dengan masa lalunya.

Saat saya baca kok rasanya menyedihkan sekali ya. Maka saya putuskan untuk tetap fokus ke depan walau sesekali melihat ke belakang. Saat kita menemukan karakter orang lain yang mirip dengan kita, maka kita bisa mengevaluasi diri kita lewat diri mereka. Saat kita membaca komentar penuh keluhan dan ternyata itu memalukan, kita juga jadi malu karena tiap hari mengeluh di sosial media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun