Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bolehkah Orang Kristen Memberikan Kritik kepada Pendeta?

18 Mei 2020   17:03 Diperbarui: 19 Mei 2020   18:29 2533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya, dalam Keluaran 3:14,"Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU ." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU  telah mengutus aku kepadamu." Musa dipakai Tuhan sebagai perantara pesannya.

Tapi saat Yesus datang ke dunia dia berbicara dengan cara seperti ini, "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum;  siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama  dan siapa yang berkata: Jahil ! harus diserahkan ke dalam neraka  yang menyala-nyala."(Matius 5:22)

Dalam hal ini Yesus berbicara dengan penuh otoritas karena dia adalah Allah (Allah anak dalam konsep tritunggal).Kini semua perkataan Yesus sudah tercatat di dalam Alkitab.

Hanya satu sebenarnya perintah Yesus, yaitu menyelamatkan banyak jiwa. Artinya memberitakan kematian dan kebangkitannya sampai ke ujung bumi. Agar banyak orang yang percaya dalam nama-Nya memperoleh keselamatan.

Inilah amanat agung yang tertulis dalam Matius 28:19-20: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah  mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. 

Maka muncul kontroversi saat ada orang kristen yang mengajarkan sesuatu di luar Alkitab. Bukan secara peristiwa saja, tapi secara prinsip-prinsipnya. Misalnya seperti pengakuan Iin Tjipto yang berkata disuruh Tuhan utnuk melakukan peperangan rohani melawan corona ke kutub utara.

Peperangan rohani sendiri sejatinya adalah perjuangan melawan dosa, bukan hal lain apalagi corona. Maka muncul tokoh-tokoh kristen yang coba mengcounter ajaran tersebut. Seperti pendeta Muriwali Yanto Matalu dan pendeta Esra Soru dalam channel youtubenya.

Saya sendiri sebenarnya setuju agar umat kristiani tidak mudah melabeli seseorang sesat hanya karena perbedaan. Sebab konon di masa lalu kata sesat sudah banyak memakan korban lewat pertumpahan darah. Tapi apakah mendiamkan suatu ajaran yang tidak sesuai Alkitab adalah baik? 

Coba kita membaca Efesus 4:13-14," sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan."

Dari ayat ini , dan masih banyak ayat lainnya .Alkitab sendiri sudah memperingatkan akan adanya penyesat-penyesat. Maka kalau tidak ada orang kristen yang meluruskan berbahaya jugakan. Lalu benarkah pendeta itu adalah sosok yang diurapi Tuhan sehingga tak boleh dikoreksi atau kritik? 

Inilah fatalnya jika ada tokoh-tokoh yang mengaku paling dekat dengan Tuhan. Bersaksi bahwa Tuhan pernah membawanya ke sorga, ke neraka, hingga bersaksi pernah bertemu Tuhan secara langsung. Jemaat jadi takut karena merasa pendeta tersebut sangat dekat sama Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun