Soal beli barang kamu tahu membedakan mana yang asli dan palsu, urusan duit kamu tidak mau diberi duit palsu.Tapi soal ajaran kamu anggap semua sama.Tapi orang kristen sejati tahu membedakan firman Allah yang sejati dan bukan.Karena mereka adalah domba-domba Allah."
Buat saya pribadi ketidak setujuan pada orang lain tak harus menjadikan saya benci mereka, santai saja.Tapi setidaknya saya bisa memilih dan merenung mana ajaran yang benar-benar membawa perubahan pada hidup saya, dan mana ajaran yang sesuai isi Alkitab.
Soal penyesatan sebenarnya kita tak perlu heran.Ribuan tahun yang lalu Yesus sendiri sudah mengatakannya.Seperti dalam Matius 24:24," Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga."
Yang disayangkan banyak orang kristen yang tidak cukup dewasa menanggapi fenomena ini.Adalah hal yang wajar jika suatu ajaran yang disebarkan di media sosial, ajaran itu tidak sesuai Alkitab, untuk kemudian dibuat antitesisnya agar orang percaya tidak tersesat dalam rupa pengajaran dan dongeng-dongeng yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Saya percaya dengan adanya fenomena ini tidak akan memecah belah kekristenan, yang dibutuhkan adalah sikap yang teduh dalam berteologi.Sudah berbulan-bulan ibadah di gereja ditiadakan, inilah kesempatan kita untuk mendengar banyak sumber pengajaran lalu memilih mendengarkan mereka yang melandaskan ajarannya pada kebenaran Firman Tuhan.
Tuhan memberkati kita semua.
Penikmat yang bukan pakar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H