Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kritik untuk "Spiderman, Far From Home" (No Spoiler)

2 Juli 2019   11:12 Diperbarui: 2 Juli 2019   11:16 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat trailer Spider Man Far From Home yang beredar di youtube belakangan ini, membuat tangan saya gatal untuk membuat tulisan ini.Saya tidak berniat membandingkan Spider Man versi Tobey Maguire dengan versi si Tom Holland untuk kemudian menjelek-jelekkan yang satu dan memuji yang lainnya.

Jujur saya suka karakter Tom Holland, baik aktingnya juga kepribadiannya saat memerankan Peter Parker.Itu kenapa saya menonton Spider Man Homecoming yang dirilis pada tahun 2017 lalu.

Berbeda dengan Amazing Spider Man versi Andrew Garfield yang jujur tidak saya suka. Entah kenapa sulit bagi saya menyukai karakter Peter Parker bad boy yang diperankan oleh Andrew Garfield. Mungkin perubahan karakter yang terlalu frontal jadi penyebabnya.

Setelah disuguhi karakter Peter Parker yang culun, apa adanya, alami dan pemurung, sulit bagi saya untuk suka pada Peter Parker yang ceria dan "nakal". Walaupun banyak yang bilang, memang begitulah karakter asli Peter Parker di komiknya.Tapi tetap saja karakter Tobey Maguire sebagai Peter Parker adalah favorit saya.

deadline.com
deadline.com
Kenapa saya lebih menyukai Tobey Maguire yang memerankan Spider Man? Mungkin karena saya juga adalah sosok pemurung, culun, takut nembak cewek pas jaman SMA, dan mungkin karena saya mirip dengan Om Tobey hahahangarep.

Nah muncul masalah saat Andrew Garfield memerankan Peter Parker yang ceria dan "nakal,"Oke anggaplah di komiknya Peter Parker memangbad boy, tapi harusnya Peter Parkernya bisa jauh lebih muda, bukan seumuran dengan Peter Parkernya Tobey Maguire (dalam film)

Maksudnya, Peter Parker-nya Tobey adalah anak kuliahan, harusnya Peter Parkernya Andrew ya sebagai anak SMA (Senior High School).Ini sih pemikiran saya saja ya.Soalnya terbukti di Spider Man versi Tom Holland, Peter Parker hadir sebagai bocah SMA.

Itupun Tom Holland tidak mengesankan diri sebagai bad boy, malah terkesan culun, biarpun secara penampilan dia tidak cupu kayak Tobey Maguire. Tapi kepribadiannya malah mencerminkan kembalinya Peter Parker versi Tobey tapi dengan tampilan lebih segar.

Tapi bukan soal karakter Peter Parker saja yang tidak memuaskan saya pada kisah Spider Man lanjutan ini.Karakter Spiderman dengan kekuatan yang berasal dari gigitan laba-laba itupun membuat saya gusar (ceilah bahasamu)

deadline.com
deadline.com
Di film Spiderman versi Tobey, jaring laba-laba yang dipakai berayun itu keluar secara alami dari pergelangan tangannya. Di versi Andrew, Peter Parker membuat alat khusus penembak jaring yang bahan-bahannya sebuah nirkabel yang sedang dikembangkan oleh Oscorp. 

Saat menonton adegan ini pada versi Andrew Garfield, saya langsung seperti kehilangan sosok Spider Man. Kenapa sih harus pakai alat bantu.Memang itu tidak meniadakan bahwa akibat digigit laba-laba lah Peter bisa mengeluarkan jaring dan memiliki kekuatan super.

Tapi saat alat ditangannya itu dirusak oleh musuhnya si Spider Man tak bisa lagi mengeluarkan jaring laba-labanya.Bandingkan dengan Spiderman versi Tobey yang kehilangan kekuatannya karena memang ditimpa sebuah masalah. Artinya kekuatannya memang berasal dari dalam dirinya (Spiderman 2)

Itu sebab kenapa Spider Man Versi Tom Holland telah membunuh karakter si Spider Man itu sendiri. Semua gara-gara Tony Stark yang membuat kostum kelewat canggih untuk Peter Parker (terjadi padaCaptain America: Civil War)

"Aku bukan siapa-siapa tanpa kostum ini," Peter Parker (Tom Holland)

Padahal yang menarik dari SpiderMan adalah kekuatan supernya sekaligus kemampuan terbatasnya. Seperti terbang dengan bergelantungan melalui jaring nya yang asyik untuk dilihat, juga Spider Sense  yang membuatnya tahu jika ada bahaya mendekat.

Dengan begitu, si SpiderMan bebas mengeksplorasi gedung pencakar langit di Amerika sana.Inilah action ikonik dari Spiderman. Dia bertarung pada medan yang bisa memaksimalkan kekuatannya: gedung-gedung pencakar langit.

Tapi makin kesini Spider Man makin kehilangan khas laba-labanya. Dengan kostum secanggih yang dikenakan Tom Holland sekarang, seolah siapapun bisa menjadi Spider Man. Sungguh sebuah premis yang menyedihkan, mengingat betapa manisnya kekuatan super itu didapatkan Peter.

Saat dia tengah memotret Mary Jane, pujaan hatinya itu, tak sengaja seekor laba-laba turun dari atas dan menggigit tangannya.Sejak gigitan itu, Peter jadi manusia yang memiliki kekuatan dan jaring.

Kekuatannya tidaklah mewah, hanya sebatas itu, tapi dia punya tekad dan kecerdasan untuk berbuat baik.Inilah yang jadi ciri khas Spider Man.Setiap kali menontonnya saya selalu berpikir, bagaimana Peter mengalahkan musuhnya dengan hanya jaringnya?

Di versi Tom Holland kini kita melihat Spider Man bercita rasa Iron Man dengan segala teknologi canggihnya.Bisa saja saat nanti Spiderman dengan kostum canggihnya ini terdesak, dia akan mengeluarkan senjata atau kekuatan yang tak ada hubungannya dengan laba-laba.Ini membuat saya berpikir, Peter Parker yang sekarang, manusia laba-laba atau manusia berkostum laba-laba?

Tapi karena saya pecinta Iron Man dan Robert Downey Jr (Pemeran Tony Stark/Iron Man) maka saya tetap menghargai kostum canggihnya itu dengan menonton film Spiderman Far From Home yang konon tayang pada juli 2019 nanti.

Mau nonton bareng?

Share

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun