Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Tambang dalam Kehidupan yang Belum Kamu Tahu

26 Januari 2019   08:46 Diperbarui: 26 Januari 2019   14:00 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto bersama kompasianers bandung, communication officer PT Freport Indonesia dan Marcom Kompasiana di depan museum geologi bandung (dokpri)

Bersyukur saya diberi kesempatan oleh Kompasiana untuk meliput kegiatan Sahabat Tambang, Mining For Life yang diselenggarakan oleh Indonesian Mining Association (IMA) di Museum Geologi  yang beralamat di Jl.Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung (19/01/2019).

Kegiatan ini diselenggarakan dengan meriah, selain dihadiri pemimpin redaksi dari media nasional seperti Kompas, Metro TV, Media Indonesia serta CNN Indonesia, hadir juga perwakilan dari berbagai perusahaan tambang. Mulai dari Inalum, Amman Mineral, Vale Indonesia, Adaro Mining, Redpath, PT Arutmin Indonesia, Bukit Asam, Antam, PT Indexim Coalindo, Timah, Trakindo, Agincourt Resources dan Pama.

Dalam event ini, pengunjung juga dapat menikmati berbagai hiburan mulai dari pameran foto, video informatif, live music yang diisi oleh Mocca Band hingga pertunjukan stand up comedy sampai jam sebelas malam. 

Keadaan semakin semarak dan menyenangkan karena sejumlah alat peraga terkait industri pertambangan dipamerkan secara menarik dan dikemas secara interaktif agar pengunjung dapat memahami dengan mudah dunia pertambangan

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Dipilihnya hari sabtu sebagai penyelenggaraan event juga sangat tepat karena pengunjung memang ramai saat weekend. 

Opening Ceremony dilakukan sekitar jam satu siang oleh Kepala Badan Geologi, Rudi Suhendar, di halaman depan museum. Dalam sambutannya Rudi Suhendar menyampaikan tentang pentingnya peran museum geologi.

perwakilan perusahaan tambang yang tergabung dalam IMA, pemimpin redaksi media nasional, pimpinan museum geologi bandung berfoto bersama (dokpri)
perwakilan perusahaan tambang yang tergabung dalam IMA, pemimpin redaksi media nasional, pimpinan museum geologi bandung berfoto bersama (dokpri)
Museum adalah ruang publik yang bernilai penting untuk bangsa dan negara.Nilai penting yang dimaksud adalah museum menyimpan berbagai benda bersejarah yang adalah kekayaan sebuah bangsa. 

Juga dalam menyambut hari jadi pertambangan dan energi yang jatuh pada tanggal 19 januari, menjadi momen yang tepat untuk mendekatkan dunia pertambangan kepada masyarakat.

Salah satunya adalah dengan membuat even Sahabat Tambang, Mining For Life. Seperti yang selama ini kita dengar dan baca, pertambangan identik dengan perusakan lingkungan. 

Banyak kegaduhan terjadi akibat kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya tambang dalam kehidupan.

Tak jarang isu negatif tentang dunia pertambangan sengaja dihembuskan untuk kepentingan tertentu. Padahal kehidupan kita sehari-hari tak bisa lepas dari hasil tambang.

Sebagai contoh, 65% nikel digunakan untuk peralatan medis, peralatan memasak, alat-alat industri, bangunan dan konstruksi, peralatan elektronik, aerospace, baterai hingga otomotif. 

Contoh lain, 23% aluminium dipakai dalam dunia packaging, 9% elektrikal, 7% perabotan, 30% trasportasi, 8% mesin, 14% bangunan dan 3% untuk memproduksi benda lain yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.

media konfrence bersama IMA dan awak media termasuk kompasianers Bandung (dokpri)
media konfrence bersama IMA dan awak media termasuk kompasianers Bandung (dokpri)
Belum lagi pemanfaatan tembaga, emas, perak hingga batu bara yang dipakai untuk jadi sumber energi listrik, jelaslah betapa kita bergantung dengan hasil tambang. 

Salah satu isu yang sering membuat masyarakat memandang negatif industri tambang adalah tambang dari sisi produksi.

Ido Hutabarat selaku ketua IMA menambahkan, aktivitas tambang sering dikambing hitamkan atas kerusakan lingkungan.

Padahal sejumlah perusahaan tambang Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Mining Association (IMA) berkomitmen bahwa aktivitas pertambangan akan dibarengi dengan kegiatan pengelolaan lingkungan seperti reklamasi.

Seperti yang dicontohkan oleh Riza Pratama, Badan Pengurus Keragaman Industri Bidang Komunikasi IMA, sekaligus ketua panitia acara Mining For Life, "Para pengusaha tambang telah berupaya melakukan pemulihan melalui reklamasi, misalnya, apa yang dilakukan PT Freeport di Timika, Papua. 

Upaya membenahi lingkungan yang dilakukan Freeport membuahkan hasil maksimal. Kota Timika yang semula hanya dihuni 2000 orang, kini telah ditinggali 250.000 warga.

Diundangnya perwakilan dari berbagai media tanah air, termasuk Kompasiana yang mengirimkan lima orang bloggernya, antara lain Bang Aswi, Being Benny, Ali muakhir, Rara Muhammad dan saya sendiri sudah sangat tepat.

Seperti yang dikatakan oleh Tony Wenas selaku sekretaris Jenderal IMA, selama ini banyak pihak yang menilai industri tambang sebagai kegiatan eksploitasi lingkungan semata.

Peran media disini adalah untuk memberikan informasi secara berimbang, bahwa dalam melakukan aktivitasnya, perusahaan tambang diawasi secara ketat oleh pemerintah.

Perusahaan tambang juga wajib tunduk pada rangkaian prosedur pertambangan berkelanjutan (sustainable and good mining practice ).

Dengan hadirnya para pelaku media, diharapkan masyarakat dapat memiliki perspektif baru terhadap dunia pertambangan melalui informasi yang diproduksi secara komprehensif serta mengedepankan asas manfaat.

Perlu diketahui juga, secara ekonomi sektor tambang memberikan kontribusi yang besar untuk pendapatan negara. 

Berdasarkan data kementerian keuangan, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) atas sektor mineral dan batu bara pada desember 2018 telah mencapai Rp.46,6 triliun. Sungguh bukan angka yang kecil.

Selain itu, dikatakan juga oleh Ido Hutabarat dalam sesi media conference, perusahaan tambang merupakan perusahaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja sampai hari ini. 

Dari serangkaian kegiatan yang saya ikuti, saya pun tersadarkan akan pentingnya peran kita, baik sebagai pemimpin, pelaku dan masyarakat untuk memanfaatkan, menjaga, merawat sekaligus memelihara dunia tambang kita.

Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, khususnya di sektor pertambangan, perlu untuk terus berinovasi juga saling bersosialisasi antara pemerintah, pengusaha juga masyarakatnya agar tercipta kesepahaman tentang dunia tambang.

Saya pribadi juga mendukung ide untuk "membumikan" sektor pertambangan melalui event tahunan yang akan terus dilakukan oleh IMA dan Museum Geologi di Bandung. 

Tentu saya harap kegiatan seperti ini bukan hanya akan ada di kota Bandung, perlu untuk diadakan di berbagai daerah, agar semakin banyak masyarakat yang paham akan pentingnya kegiatan tambang untuk kehidupan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun