“no rose without athorn,  nggak ada mawar yang nggak berduri." Â
Sebelum bekerja, kami terbiasa ngopi-ngopi di parkiran kantor.Parkiran kantor ini sudah seperti markas utama saja.Banyak hal yang kami obrolkan, mulai dari kerjaan, sifat buruk mertua, masalah keuangan, hingga terkadang urusan dapur dan kamar.
Dasar lelaki, kalau sudah ngumpul pembahasannya suka kemana-mana (80 juta rasanya gimana ya, kok mahal?)
Tak selalu tawa, banyak juga duka dunia kerja yang terucap.Diiringi kalimat penyemangat dari yang satu ke yang lainnya, lalu disusul gelak tawa.Random bangetlah pokoknya.
Suatu kali pernah salah satu bos (begitu kami biasa memanggilnya, tak pernah pakai kata pak) kami bercerita untuk menenangkan bawahannya.
"Tenang aja, gua juga dulu mulai dari bawah kok.Gua juga dulu ada diposisi kalian.Yang penting kita kerja keras, asal kita mau berkeringat Tuhan pasti kirim rezekinya."
"Kayak gua, dulu gua tawarin tuh brosur ke utara, sampai hujan-hujanan, panas-panasan, eh besoknya yang datang malah dari selatan.Yang penting kita mau usaha aja dulu."
Seseorang yang kami panggil bos ini menceritakan tentang keadilan Tuhan dalam usaha manusia.
"Coba lihat bos kita," Ujarnya menunjuk atasannya.
"Kerjanya cuman teriak-teriak di grup WA, gitupun gua si bisa.Tapi ya takdirnya aja yang beda.Mungkin dulu dia rajin sekolahnya, serius kuliahnya, jadi begitu lulus bisa kerja dan langsung bagus jabatannya."