Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sehari Pasca Puting Beliung Melanda Rancaekek

13 Januari 2019   07:48 Diperbarui: 13 Januari 2019   08:43 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin, sehari setelah angin puting beliung melanda daerah Rancaekek, saya, keluarga dan saudara langsung mengunjungi lokasi kejadian. Ada puluhan rumah yang rusak, walaupun tak semuanya rusak parah, tapi rumah saudara saya termasuk yang kerusakannya paling berat. Atap rumah semua hancur ditiup angin, walaupun kondisi dinding masih kokoh, tapi di beberapa bagian ada keretakan.

Begitu sampai di lokasi kejadian, sudah banyak dibuka posko bantuan. Sumbangan berupa makanan,minuman dan obat-obatan juga terus mengalir. Aduh kadang saya mikir ini baru angin puting beliung, rumah masih bisa dibangun ulang, tapi rasanya sudah sedih banget. Gimana mereka yang dilanda gempa bumi atau tsunami sampai rumahnya tinggal tanah ya.

Baru gini saja capeknya minta ampun untuk membereskan kerusakan yang terjadi, apalagi saudara-saudara kita yang rumahnya lulu lantah tak berbekas serta harta bendanya hilang semua.Sebenarnya saya ingin membuat tulisan ini kemarin, tapi badan sudah capek banget.

dokpri
dokpri
Dari obrolan saya dengan seorang ibu disana, keadaan begitu mencekam saat angin puting beliung terjadi. Klik disini untuk melihat videonya. Awalnya hanya angin kencang biasa.Namun beberapa saat kemudian suara angin mulai terdengar sangat keras, lalu muncul gulungan angin agak jauh dari lokasi perumahan. Pada tahap ini warga sudah berbondong-bondong keluar.

dokpri
dokpri
Namun gulungan angin yang pertama hilang begitu saja, tak berapa lama muncul gulungan angin kedua dengan gerak liar kali ini angin sudah bertiup sangat kencang serta merusak rumah-rumah disekitar lokasi. Saudara saya yang panik masuk ke kamar, sementara para tetangga berteriak memanggil-manggil agar saudara saya itu keluar dari rumah.

dokpri
dokpri
Tapi karena angin bertiup sangat kencang dan sudah panik duluan, saudara saya itu hanya bisa melihat atap rumahnya diterbangkan angin, serta berbagai benda di dalam rumah terpelanting juga hancur. Keadaan berlangsung begitu cepat, kurang lebih hanya sekitar lima menit dan saudara saya itu hanya bisa menyaksikan kalau alam sudah marah kuasanya begitu dahsyat.

relawan dari berbagai kelompok, TNI, komunitas, dll turut membantu (dokpri)
relawan dari berbagai kelompok, TNI, komunitas, dll turut membantu (dokpri)
Untung saudara saya tak ada yang terluka, hanya saja katanya ada seorang warga terluka parah, juga beberapa orang mengalami luka ringan, termasuk ibu yang saya ajak mengobrol. Saya bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada TNI angkatan darat yang dengan sangat sigap membantu membetulkan rumah warga yang rusak.

TNI dengan sigap dan ramah membantu para warga yang tertimpa musibah (dokpri)
TNI dengan sigap dan ramah membantu para warga yang tertimpa musibah (dokpri)
Tak mau sekedar jadi penonton sayapun ikut mengangkat genteng dan membersihkan puing-puing yang hancur. Saat tengah sibuk sesekali angin bertiup, nah saat angin bertiup kencang sedikit banyak warga yang trauma.Mereka langsung terlihat cemas. Sekarang saya jadi agak paham bagaimana rasa trauma itu bekerja.

Para tentara membentuk barisan, mengambil genteng dari rumah yang kosong untuk dipasang di rumah warga yang hancur (dokpri)
Para tentara membentuk barisan, mengambil genteng dari rumah yang kosong untuk dipasang di rumah warga yang hancur (dokpri)
Saya juga melihat seorang ibu yang menangis sambil bertelepon, mungkin dia tengah menelepon anak atau saudaranya sembari menceritakan situasi yang terjadi. Kondisi sangat panas, listrik padam, tapi di sore hari sudah tersambung kembali. Saya juga mengucapkan terimakasih untuk PLN yang langsung bergerak cepat.

dokpri
dokpri
Daerah ini memang dikelilingi hamparan rumput tanpa terhalangi pohon-pohon tinggi atau bangunan yang padat. Sehingga konon gerak angin lebih mudah mengarah ke tempat ini. Tapi gak tahu juga sih, apa benar kesimpulan tersebut, karena saya bukan ahlinya maka saya tak bisa menjelaskan lebih lanjut.

kru Metro TV sedang mewawancarai warga (dokpri)
kru Metro TV sedang mewawancarai warga (dokpri)
Sekalipun kerusakan dibeberapa bagian sudah dibenahi, beberapa rumah yang terkena puting beliung belum bisa ditempati langsung. Karena selain perumahan ini memang daerah banjir, beberapa bangunan memang perlu perbaikan lebih lanjut. 

Jadi kalau teman-teman melihat genangan air, itu bukan hal baru. Banyak sekali warga mengeluhkan akan sangat kurangnya perhatian pengembang terhadap kondisi perumahan.Mentang-mentang perumahan bersubsidi, jadi diabaikan, kok kejam banget ya.

dokpri
dokpri
Jalanan ke perumahan ini juga sangat jelek, aspalnya sudah hancur ada yang bilang, disebuah daerah yang jalanannya jelek terdapat indikasi korupsi yang besar. Hanya ada bebatuan tajam yang membuat saya khawatir akan ban sepeda motor saya.

Hari ini aktivitas perbaikan masih terus berlangsung, bantuan masih terus mengalir aparat serta berbagai kalangan masyarakat masih terus menyalurkan bantuan. Semoga setiap keluarga yang tertimpa musibah bisa sabar dan tetap diberi kekuatan, kesehatan serta harapan untuk menghadapinya

Berikut beberapa foto yang saya ambil kemarin (semuanya dokumentasi pribadi)

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Dokpri
Dokpri
dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun