Okeyy...Sebenarnya saya bukan pakar di dunia perasuransian, jangankan dalam perasuransian dalam percintaan pun aku kalah kok eaa  Obbie  Messakh banget gua.Kali ini saya mau nulisin beberapa hal yang semoga bisa melengkapi pengetahuan teman-teman sebelum membeli asuransi.Kalopun gak ada niat memiliki produk asuransi, ya baca ajalah buat nambah wawasan.Oke langsung  sajahh  vroh..
Asuransi Jiwa
Suatu hari kawan saya bercerita kenapa dia akhirnya membeli asuransi.Jadi ceritanya dia ditanya sama kenalannya,"Kalo misalnya anda pergi dua hari berapa uang yang akan anda tinggalkan untuk anak isteri anda? satu, dua atau tiga juta?
pertanyaan berikut muncul menyerangnya,
"Kalo anda pergi untuk selama-lamanya berapa kira-kira uang yang akan anda tinggalkan untuk keluarga anda?"
Pertanyaan terakhir tersebut membuatnya terperanjat dan langsung menilik saldo rekeningnya yang hanya berisi beberapa rupiah saja.Hanya cukup beli makan siang di warteg, itupun nasinya bawa sendiri dari rumah mertua.Sejak itu dia mulai berpikir, bagaimana nasib kedua anaknya yang masih kecil kalau besok dia meninggalkan dunia untuk kembali pada sang maha pencipta?
Akhirnya dia pun "bertaubat" dan membeli asuransi jiwa yang kelak bisa menjamin nasib anak isterinya kalau secara mendadak dia dipanggil yang maha kuasa.
Untuk lebih menggambarkan manfaat asuransi jiwa silahkan tonton video di bawah ini:
Dalam video tersebut kita lihat sang ibu memiliki seorang anak laki-laki yang masih duduk di bangku sekolah.Si ibu sadar akan resiko kematian bisa datang kapan saja terhadap dirinya.Sama seperti kawan saya, si ibu inipun membeli asuransi yang kelak akan bermanfaat untuk anaknya saat dia meninggal dunia.Produk asuransi yang seperti apa sih itu? Silahkan teman-teman cari sendiri, banyak kok asuransi jiwa murni yang preminya terjangkau tapi memiliki Uang Pertanggungan (UP) yang besar.
Jadi UP ini adalah proteksi jiwa yang akan diberikan kepada keluarga (termaslahat) baik anak maupun isteri saat terjadi resiko kematian.
"Setidaknya saya sudah tenang, sampai usia saya tujuh puluh tahun jiwa saya sudah dilindungi asuransi, di usia tersebut anak saya sudah besar-besar, udah bisa cari uang sendiri.Kalo saya meninggal selama masa perlindungan saya juga udah tenang karena isteri saya bisa claim sampai dua milyar rupiah.Uang sebesar itu bahkan cukup buat dia kawin lagi haha"Ujarnya sembari tertawa pada saya.
Asuransi model begini juga dapat kita "rekayasa" untuk menciptakan warisan bagi diri sendiri.Kayak teman saya itu dia juga masukin isterinya asuransi jiwa, jadi kalo isterinya yang meninggal dunia ya dia juga dapat.Bisa buat kawin lagi  wekaweka.Sebagai anak kita juga bisa masukin orang tua kita, jadi kalo terjadi resiko meninggal dunia sama ortu, kita secara gak langsung bakal nerima UP dari asuransi tersebut.Begitulah cara menciptakan warisan untuk diri sendiri.
Terus kalo gak meninggal selama masa perlindungan rugi dong karena uangnya hangus? Kalo kawan saya itu sih mengibaratkannya dengan kita menyewa satpam untuk menjaga rumah.Kita bayar satpam nih buat jaga rumah kita, terus kalo gak ada pencurian apa kita merasa rugi?
Okeyy ini tentang asuransi jiwa...
Asuransi pendidikan
Sekarang tentang asuransi pendidikan.Beberapa  Financial Adviser  Independent sudah memperingatkan tentang asuransi pendidikan yang keren judulnya doang (baca blog ini untuk tambahan referensi).Timbul pertanyaan, mending nabung biasa apa ikutan asuransi pendidikan?
Asuransi pendidikan itu apa sih? Intinyakan produk unit link, investasi dan proteksi, kelebihannya kalau terjadi resiko meninggal dunia ada UP yang bisa di claim.Tapi  kalo secara hitungan rupiah apakah untung nabung di asuransi pendidikan? Kalau jangka pendek sih rugi ya (Penjelasan lebih lengkapnya baca pada artikel Begini Cara Penjual Asuransi Menipu Nasabahnya). Tapi kalau untuk jangka panjang juga beresiko.Karena investasi kan bisa turun.Jadi bisa rugi jugakan? Untuk dana pendidikan cukup spekulatif juga.Jadi bagusnya sih di pisah, investasi sendiri proteksi sendiri.
Jadi biarpun judulnya keren,"asuransi pendidikan," tapi kok lebih cocok untuk dana pensiun ya karena keuntungannya baru terbentuk memang setelah jangka panjang.Nah bisa juga untung kalo asuransinya sudah dimulai sejak anak masih kecil, jadi pas mau masuk kuliah cairin deh.Tapi kalo anaknya sudah SMA dan dua tahun lagi mau kuliah, pasti gak cocok bangetlah asuransi pendidikan.
Jadi pertama tadi tentang asuransi jiwa, yang kedua asuransi pendidikan, dan yang terakhir tentang,
Asuransi kesehatan,
Perhatikan gambar di bawah ini,
Tapikan sudah ada BPJS Kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat? Ini wajib ikut sih karenakan sifatnya gotong royong.Tapi kalau kita mampu menurut saya mending beli juga asuransi swasta.Kenapa demikian?
Tahukah teman-teman kalau sampai hari ini  BPJS Kesehatan mengalami defisit triliunan rupiah.Bahkan Sejak pertama kali program ini diluncurkan pada 2014 lalu, BPJS Kesehatan memang selalu mengalami defisit.Ngerikan?
Bagaimana tidak? Kita bayar premi (iuran) cuman puluhan ribu, diluar sana claim atas penyakit kritis itu triliunan rupiah  genks.Maksud saya nih buat kalian yang banyak duit dan juga anak orang kaya tetaplah ikutan dan bayar iuran BPJS Kesehatan, tapi ikutanlah asuransi swasta juga, dan kalau sakit gak usahlah dipake BPJS Kesehatannya, pakailah asuransi swastanya.
Jadi kalau kalian kerjanya mapan dan keuangan lumayan jangan lagi tanya," Buat apa asuransi kan udah ada BPJS kesehatan?"
Hitung-hitung membantu negara, anggaplah kalian nyumbang kalau ikutan iuran BPJS Kesehatan.Saya pikir itu dulu yang bisa saya ceritakan...
cemiwww
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H