Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memproteksi Risiko Listrik dengan Produk Schneider Electric

1 Desember 2017   17:20 Diperbarui: 1 Desember 2017   22:39 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi Kompasianer Jakarta itu memang enak ya, banyak acara nangkringnya, hehe. Nah karena kebetulan saya lagi di Jakarta sayapun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk ikutan nangkring yang diadakan oleh Kompasiana.  Waktu itu saya baca kalau ada acara nangkring bareng Schneider Electric, dengan tema 73 Persen Penyebab Kebakaran Rumah Adalah Listrik. Pelajari Solusinya". Acara nangkring ini diadakan pada sabtu, 25 November 2017 di Crematology Coffee Roasters, jl.Suryo No.25, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dari jam 09 : 00 s/d jam satuan.

Wah, ternyata lokasinya tak jauh dari tempat saya menginap. Maka tanpa berpikir dua kali sayapun langsung mendaftar, dan syukur terpilih juga untuk ikutan. Pada hari yang dimaksud, pagi-pagi saya langsung bergegas dan memesan ojek online untuk menuju lokasi acara. Begitu sampai sudah ada beberapa Kompasianers, tim dari Kompasiana, dan Maria Anneke selaku pembawa acara.

Setelah bersenda gurau sembari  menikmati kopi dan makanan yang dihidangkan, tak terasa acara sudah dimulai. Kegiatan nangkring dimulai dari kuis tanya jawab yang dimenangi oleh Kompasianers wanita secara berturut-turut, kaum prianya kemana woi! Saya lupa detailnya, tapi hadiahnya adalah produk listrik dari Schneider seingat saya.

Sebenarnya saya buta soal dunia kelistrikan. Walaupun barang seperti MCB (Miniatur Circuit Breaker) atau ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) bukan benda yang asing buat saya. Ketika dulu masih bekerja di toko listrik, saya sering mengantarkan dua benda tersebut ke pabrik-pabrik (mereknya Schneider pula). Tapi yaitu, saya tidak tahu apa manfaat atau kegunaan benda tersebut. Saya tak tertarik pada dunia kelistrikan. Sampai....

Menyimak Penuturan Frankco Nasarino Nainggolan

Selaku Product Marketing Schneider Electric, menarik mendengar penjelasan pria yang biasa dipanggil Rino ini tentang bahaya yang dapat timbul akibat listrik. Penjelasan dibuka tentang survei yang menjadi penyebab utama kebakaran. Selaras dengan angka yang dipresentasikan oleh Rino, menurut Kepala Dinas Penanggulan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) DKI Jakarta, dari 309 kasus kebakaran yang terjadi dari januari hingga april 2015, sebanyak 73,4 persennya disebabkan oleh korsleting atau arus pendek listrik.(Berita Satu, 04 Mei 2015)

Tapi jangan salah, korsleting tidak hanya menyebabkan kebakaran pada rumah, tapi juga pasar, bangunan industri, hingga kendaraan. Mengutip Wikipedia, Korsleting atau arus pendek adalah suatu hubungan dengan tahanan listrik (misalnya kabel) yang sangat kecil dengan arus listrik yang sangat besar. Kondisi ini menggambarkan bahwa kabel yang menjadi perantara listriknya tak standar, tak sesuai dengan listrik yang dihantarkannya.

Bukankah sering di dalam rumah kita melihat si pemilik rumah memasang sendiri colokan listriknya. Mulai dari terminal sampai kabel yang semerawut, juga tidak standar, sangat beresiko mendatangkan korsleting yang bisa memicu kebakaran. Bukan hanya kebakaran, listrik juga dapat menimbulkan resiko kematian.

 Saat kita tersengat listrik sebesar 0.5 mA (miliampere) kita bisa terkejut dan kesemutan, jika 10 mA bisa membuat sistem pernafasan kita terganggu, jika 30 mA sampai dengan 50 mA dapat menyebabkan kontraksi pada jantung, dan bila 80 mA bisa bikin jantung kita terganggu, dan jika sudah tersengat listrik 1 A (Ampere) bisa membuat jantung kita berhenti, tegasnya bisa membuat kita meninggal dunia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka Schneider Electric, selaku salah satu perusahaan produk alat listrik terbesar di dunia mengeluarkan produk RCBO Slim Domae. RCBO Slim Domae adalah perpaduan atau gabungan dari MCB dan ELCB yang berfungsi memproteksi terjadinya kebocoran arus listrik sehingga secara otomatis akan memutus listrik saat terjadi korsleting. Wah, keren banget ya. Dan soal garansi, produk ini bisa berusia sampai sepuluh ribu kali jepret. Luar biasa ya.

Produk-produk Schneider Electric, saklar dengan berbagai desain artistik yang cocok untuk berbagai jenis ruang, bangunan dan suhu (dokpri)
Produk-produk Schneider Electric, saklar dengan berbagai desain artistik yang cocok untuk berbagai jenis ruang, bangunan dan suhu (dokpri)
Masih bingung ya? Nih saya jelasin dikit ya..

MCB itu fungsinya untuk melindungi listrik rumah dari arus berlebih dan arus pendek. MCB ini biasanya terpasang di kWh meter listrik PLN.

ELCB itu fungsinya untuk melindungi kita dari bahaya sengatan listrik ketika terpercik air, bersentuhan dengan stop kontak, atau kabel terkelupas.

RCBO seperti yang dijelaskan di atas adalah perpaduan diantara keduanya. Jadi Melalui RCBO kita bisa mendapatkan dua manfaat dalam satu produk. Harganya juga tidak mahal kok, cuman Rp.263.450 saja. Dengan uang segitu kita sudah bisa membuat keluarga, "listrik rumah"dan lingkungan kita jauh lebih aman. 

Satu lagi saran dari mas Rino, saat ini banyak produk yang dipalsukan. Tak terkecuali produk-produk dari Schneider. Oleh karena itu mas Rino menyarankan agar kita membeli yang asli. Karena kalau yang palsu sangat beresiko, karena kualitasnya yang tidak memenuhi Standar Nasional.

Niko Simamora, Kompasianers Bandung-Jakarta tengah mempresentasikan hasil instalasi timnya (dokpri)
Niko Simamora, Kompasianers Bandung-Jakarta tengah mempresentasikan hasil instalasi timnya (dokpri)
Ditengah acara para Kompasianers ditantang secara berkelompok untuk menginstalasi listrik dengan produk Schneider. Lagi-lagi wanita menonjol dalam game ini. Walaupun sudah selesai duluan, ternyata kelompok saya tidak menang, karena masih kalah rapih. 

Setelah acara selesai, kamipun makan siang, lalu sebagian Kompasianers ada yang pulang, ada yang nyusul ikutan acara nangkring bareng Prilly Latuconsina dengan Kayu Putih Aroma. Sedangkan saya dengan Niko Simamora, Erni Pakpahan, dan pak Thurneysen Simanjuntak ngobrol-ngobrol sejenak. Habis itu saya pun kembali ke penginapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun