Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memproteksi Risiko Listrik dengan Produk Schneider Electric

1 Desember 2017   17:20 Diperbarui: 1 Desember 2017   22:39 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Niko Simamora, Kompasianers Bandung-Jakarta tengah mempresentasikan hasil instalasi timnya (dokpri)

MCB itu fungsinya untuk melindungi listrik rumah dari arus berlebih dan arus pendek. MCB ini biasanya terpasang di kWh meter listrik PLN.

ELCB itu fungsinya untuk melindungi kita dari bahaya sengatan listrik ketika terpercik air, bersentuhan dengan stop kontak, atau kabel terkelupas.

RCBO seperti yang dijelaskan di atas adalah perpaduan diantara keduanya. Jadi Melalui RCBO kita bisa mendapatkan dua manfaat dalam satu produk. Harganya juga tidak mahal kok, cuman Rp.263.450 saja. Dengan uang segitu kita sudah bisa membuat keluarga, "listrik rumah"dan lingkungan kita jauh lebih aman. 

Satu lagi saran dari mas Rino, saat ini banyak produk yang dipalsukan. Tak terkecuali produk-produk dari Schneider. Oleh karena itu mas Rino menyarankan agar kita membeli yang asli. Karena kalau yang palsu sangat beresiko, karena kualitasnya yang tidak memenuhi Standar Nasional.

Niko Simamora, Kompasianers Bandung-Jakarta tengah mempresentasikan hasil instalasi timnya (dokpri)
Niko Simamora, Kompasianers Bandung-Jakarta tengah mempresentasikan hasil instalasi timnya (dokpri)
Ditengah acara para Kompasianers ditantang secara berkelompok untuk menginstalasi listrik dengan produk Schneider. Lagi-lagi wanita menonjol dalam game ini. Walaupun sudah selesai duluan, ternyata kelompok saya tidak menang, karena masih kalah rapih. 

Setelah acara selesai, kamipun makan siang, lalu sebagian Kompasianers ada yang pulang, ada yang nyusul ikutan acara nangkring bareng Prilly Latuconsina dengan Kayu Putih Aroma. Sedangkan saya dengan Niko Simamora, Erni Pakpahan, dan pak Thurneysen Simanjuntak ngobrol-ngobrol sejenak. Habis itu saya pun kembali ke penginapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun