Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Pengalaman Mencicipi Tengkleng Gajah Di Kota Bandung

4 Juli 2017   19:14 Diperbarui: 15 April 2019   15:03 17976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si masnya lagi nusukin sate nih, semangatss mas (dok pri)

Sebenarnya sudah terlambat bagi saya untuk menceritakan pengalaman cicip mencicip makanan di  Tengkleng Gajah. Alasannya, karena Tengkleng Gajah sudah buka di kota Bandung, tepatnya di Jl. Soekarno Hatta 606 B, lebih dari sebulan yang lalu (sebelum atau saat bulan puasa kalau saya tidak salah). Mungkin sudah semua orang di kota Bandung mencicipi makanan yang disajikan oleh Tengkleng Gajah. Eh tapi kayaknya belum semua orang sih nyobain makan di Tengkleng Gajah, itu mah sayanya aja yang lebay. 

Nah jadi apa itu Tengkleng Gajah? Dari informasi yang saya dapat di sini, Tengkleng Gajah merupakan warung makan dengan menu serba kambing (apapun makanan yang kamu pesan pasti ada spesies mbekkk di dalamnya). Kecuali minuman, kalian tak akan menemukan jus kambing atau sop buah berisi kepala kambing. Jadi jelas ya, jangan lagi kamu mudah percaya pada kata-kata, biarpun namanya Tengkleng Gajah, bukan berarti warung ini menjual daging gajah. Jangan jadi korban gombalan lagi ya #apasih

Seorang pengunjung tengah menunggu menu pesanannya dalam kesunyian (dok pri)
Seorang pengunjung tengah menunggu menu pesanannya dalam kesunyian (dok pri)

Tengkleng sendiri merupakan masakan sejenis sup khas Solo yang berbahan dasar daging, jeroan, dan tulang kambing. Sepintas menyerupai gulai kambing. Warung Tengkleng Gajah sendiri sepertinya berasal dari Yogyakarta, nggak tahulah kalau sudah ada di daerah lain, bisa jadi ini adalah warung Tengkleng Gajah yang pertama di kota Bandung. (orang-orang lebih mengenal Warung Sari Roso Mulyo ini sebagai Warung Tengkleng Gajah, jadi saya juga menyebutnya dengan istilah warung bukan kafe apalagi hotel!). 

Bagian depan Warung Tengkleng Gajah (dok pri)
Bagian depan Warung Tengkleng Gajah (dok pri)

Nah baru kali inilah saya punya waktu untuk mencicipi makanan yang dijual oleh warung Tengkleng Gajah (sebenarnya bukan soal waktu sih, tapi memang duitnya baru ada sekarang, pinjamannya sukses). Akhirnya sekitar jam dua belas siang saya bersama teman pun menginjakkan kaki di warung Tengkleng Gajah.

Suasana di dalam Warung Tengkleng Gajah (dok pri)
Suasana di dalam Warung Tengkleng Gajah (dok pri)
Tempatnya bisa dibilang nyaman dan luas . Cocok untuk kumpul bersama teman-teman. Karena lokasinya tepat di pinggir jalan raya maka tak sulit untuk menemukannya.

Memang tempatnya tidak didesain  Instagramable gitu. Tidak seperti kafe-kafe yang memang tiap sudutnya bisa jadi tempat yang bagus untuk foto-foto. Tapi kalau pintar cari angle pasti bisa dapat foto yang indah buat nambah momen di instagram. Ya selama tempatnya bersih dan nyaman saya rasa hal begituan tak jadi soal. Sebab kita cari  makan  karena laparkan, bukan karena pengen foto.

Saat saya masuk ke dalam rata-rata pengunjung sepertinya adalah pekerja yang memang suka dengan daging kambing (atau mungkin juga penasaran dengan makanan yang dijual oleh Tengkleng Gajah). Sebenarnya saya tak ada niat buat menuliskan pengalaman makan di sini, tapi nggak tahulah ya, hati saya tuh kayak terus mendesak diri saya untuk menuliskannya #aihh kumat alaynya. Nah tibalah pada bagian yang paling penting, yaitu apa saja yang dijual oleh warung Tengkleng Gajah dan berapa harganya?

Menu Tengkleng Gajah (Dok Pri)
Menu Tengkleng Gajah (Dok Pri)
Daftar Menu Tengkleng Gajah (dok pri)
Daftar Menu Tengkleng Gajah (dok pri)
Seperti yang tertera pada gambar menu di atas ada sebelas menu yang bisa kita pilih:

Sate= Rp.35.000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun