Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Sebelum Jadi Orang Sukses, Produktiflah Lebih Dulu

20 Juni 2017   10:18 Diperbarui: 15 April 2019   15:01 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Walaupun sampai saat ini error-nya Kompasiana tidak sembuh-sembuh, ya sudahlah saya posting saja tulisan ini. Error? Tentu saja itu memengaruhi tingkat kemalasan saya dalam menulis. Dari yang tadinya sudah malas, jadilah semakin malas. Tapi okelah saya sudah maafin Kompasiana dan adminnya. Sudah jangan sedih lagi ya. Jadi ceritanya secara tidak sengaja beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah infografis di Forbes tentang bagaimana orang sukses mengelola waktunya. Sebenarnya bukan soal mengelola waktu saja sih, tapi lebih ke bagaimana orang-orang yang sudah berhasil membangun kebiasaannya. Infografis tersebut coba membongkar rahasia bahwa ternyata sebelum sukses, orang yang berhasil adalah orang yang lebih dulu berusaha untuk jadi orang yang produktif.

Tak hanya produktif, bahkan mereka sudah membiasakan diri untuk menjadi orang yang super duper produktif. Nah apa sajakah rahasia sukses mereka sehingga bisa jadi orang produktif, yang akhirnya membawa mereka pada puncak keberhasilan?

1. Mereka Selalu Melakukan Ritual Pribadi saat Bangun Tidur

Dari berbagai literatur, kita bisa membaca banyak orang sukses yang melakukan kegiatan positif ketika baru bangun tidur di pagi hari. Seperti berdoa, membaca buku motivasi, membaca kitab suci, mendengarkan lagu rohani dll.. Hal Elrod, penulis buku The Miracle Morning berkata, ”Saat baru bangun di pagi hari terlalu banyak orang memikirkan apa yang akan mereka lakukan (on doing more to achieve more). Padahal, menurut Hal Elrod, keajaiban pagi dengan segala ritualnya terletak pada pola pikir “untuk menjadi” (focus on becoming more but doing less to achieve more).

Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk melakukan “meditasi” dan mencari inspirasi. Itu sebab, kebanyakan orang yang produktif akan bangun di pagi hari, bukan di siang bolong. Mereka mendisiplinkan tubuh mereka agar memulai sesuatu lebih awal untuk memperoleh hasil yang maksimal.

2. Mereka Selalu Rajin Mencatat

Richard Branson pendiri perusahaan Virgin dikisahkan selalu membawa buku catatan ke mana pun dia pergi. Bahkan dia berkata tak akan mampu mendirikan perusahaannya tanpa buku catatan yang simpel. Selalu membawa buku catatan sehingga saat ada ide muncul kita bisa langsung menuliskannya. Sebab ide bisa muncul secara tak sengaja kapan pun dan di mana pun. Tulislah segala ide yang muncul dalam pikiranmu saat itu juga, itu adalah pelajaran berharga jutaan dollar yang sekolah tidak ajarkan padamu, ujar Richard Branson. Ternyata menuliskan ide dalam buku catatan bukan hanya untuk penulis novel.

Kelak bisa saja potongan-potongan ide itu akan berguna saat kita bisa melihat benang merah di antara ide tersebut. Saat benang merahnya ketemu kita tinggal menyatukannya saja, dan itu sudah tentu menghemat banyak sekali waktu.

3. Mereka Mengikuti Pareto Principle

Seperti yang kita semua sudah tahu, Prinsip Pareto adalah memperoleh hasil 80% dari 20% tindakan atau usaha. Hal ini berarti mengajarkan pada kita untuk mengerjakan hal-hal yang memang membawa dampak besar pada hidup kita terlebih dahulu. Prinsip ini bisa kita jalankan dengan lebih dulu menyusun skala prioritas: mana yang penting, mana yang lebih penting, dan mana yang harus dikerjakan lebih dulu. Dalam bahasa Stephen Covey, artinya kita juga harus bisa membedah mana yang penting tidak mendesak, penting mendesak, tidak penting mendesak, dan tidak penting tidak mendesak.

Prinsip Pareto juga mengajarkan kepada kita untuk melakukan pendelegasian, belajar percaya kepada orang lain dan tidak mengerjakan semuanya seorang diri. Hal ini berarti menyangkut kerja sama kita dengan orang lain untuk memperoleh hasil maksimal.

4. Mereka Memiliki Hidup yang Seimbang

Andy Grove, si pendiri perusahaan Intel berkata, ”Selalu ada yang harus dikerjakan, lebih banyak yang harus dikerjakan, lebih banyak lagi yang harus dikerjakan.” Mereka yang masuk dalam golongan highly successful people tahu bahwa pekerjaan tak akan pernah ada habisnya. Itu sebab mereka tetap menjalani kehidupan yang bernilai, seperti berolahraga, berkumpul bersama keluarga, aktif dalam kehidupan sosial dll..

Tak jarang, bahkan mereka sendirilah yang berusaha untuk jadi orang yang bernilai untuk kehidupan orang lain. Bahkan kebanyakan dari mereka akan melakukan travelling, atau minimal berjalan kaki, untuk menghabiskan waktu saat mengalami kebuntuan ide dan tak tahu harus berbuat apa. Untuk “melampiaskan” kebuntuan mereka pun tetap berada di jalur dengan nilai yang positif.

5. Mereka Hanya Fokus pada Satu Hal

Seperti yang tertulis dalam infografis di halaman Forbes, dikatakan di sana, ultra productive people know their most important task (mit) and work on it for one to two hours each morning, without interruptions. Tom Ziglar, CEO of Ziglar Inc, berkata, ”Invest the first part of your day working on your number one priority that will help build your business.” Apa pekerjaan yang memiliki dampak paling besar dalam hidupmu? Apakah terobosan yang kira-kira bisa membawamu pada puncak yang lebih tinggi?

Itu bukan kata saya loh ya. Dee, penulis yang sudah melahirkan banyak novel best seller juga berujar agar kita melakukan pekerjaan paling penting dalam hidup kita di pagi hari sebab saat masih pagi energi kita masih banyak dan tubuh belum lelah untuk melakukan itu semua.

6. Mereka Fokus pada Menit Bukan Jam

Rata-rata manusia mengukur aktivitasnya dengan jam, tapi highly successful people mengukur aktivitasnya dengan menit. Ada 1.440 menit dalam setiap hari, dan mereka sadar bahwa tidak ada yang lebih berharga daripada waktu. Uang dapat hilang dan dicari lagi, tapi waktu yang terbuang tak dapat ditarik kembali. Itu sebab kita haruslah menguasai waktu kita dan memanfaatkannya dengan baik.

7. Mereka Melakukan Sesuatu Hanya “Satu Kali”

Maksudnya adalah mereka akan berusaha untuk melakukan sesuatu dengan sangat baik sehingga tidak perlu kerja dua kali. Bukankah mengerjakan sesuatu secara berulang-ulang hanya membuang waktu? Daripada mengerjakan sesuatu secara asal-asalan lalu mengulang lagi, lebih baik mengerjakan sekali tapi langsung jos dan hasilnya baik.

Demikian beberapa masukan agar kita sadar bahwa sebelum kita berharap sukses, jadilah orang yang produktif lebih dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun