Itu sebab damaikanlah sifat narsismu dengan aktivitasmu di media sosial. Jangan membangun asumsi yang tidak-tidak. Kamu harus merasa plong saat memposting sesuatu. Di satu sisi kamu tak merasa harus membangun citra apapun, di satu sisi kamu juga harus yakin bahwa tidak ada yang salah dengan apa yang kamu posting.Â
Justru kalau kamu mengeluarkan pernyataan-pernyataan seperti yang saya tulis di atas, orang bakal nyangka kamu memang bermasalah secara perasaan. Jangan bandingkan dirimu dengan teman-temanmu yang jarang nulis status atau ngepost sesuatu. Sebab kebutuhan berekspresi setiap orang itu beda-beda. Yang jarang post sesuatu nggak lebih baik dari yang sering post sesuatu, ini masalah selera dan pilihan saja kok.
Jadi perhatikanlah dengan baik ke dalam dirimu, kira-kira perasaan apa yang terbangun, sebata demi sebata di dalam dirimu. Jangan-jangan yang terbangun adalah perasaan tak nyaman dan asumsi negatif yang malah membuat gambaran diri kamu menjadi rusak.Â
Jadi kata kuncinya adalah, jujur saja kalau kamu narsis, selalu mikir positif kalau ngepost sesuatu, nggak usah nulis kalimat-kalimat yang defensive, sudahlah pokoknya nikmatin saja kemajuan yang ditawarkan oleh zaman saat ini. Toh ada saatnya kita bakal bosen dengan itu semua. Gitu sob.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H