Saat ada konsumen bertanya nomor segini atau warna begini mereka semua sudah hafal luar kepala tentang keberadaan produk yang mereka jual (kalau tidak percaya boleh cek ke supermarket, akan terasa sekali jomplangnya pengetahuan pramuniaga yang dibayar tanpa harus berjualan karena dia karyawan perusahaan, dan SPG atau SPB yang memang ditarget untuk berjualan, tak semua kayak yang saya ceritakan sih, ini contoh saja).Â
Bagaimana tidak SPG dan SPB itu biarpun sama-sama kerja gajinya bisa beda, karena tergantung seberapa banyak mereka menjual. Sementara pramuniaga --- misalnya divisi pakaian anak-anak yang diisi lima sampai enam orang--- mau kerja setengah mati juga gajinya ya sama saja dengan yang kerjanya malas. Kalau ada masalah juga tanggung jawabnya bareng-bareng. Hampir tak ada tanggung jawab personal. Semua merasa bisa berlindung di balik yang lain.
Begitulah kira-kira pentingnya pembagian tugas dalam dunia kerja.
Bandung, 23/03/2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H