Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Meningkatkan Ketelitian untuk Hasil Kerja yang Maksimal

24 November 2016   09:05 Diperbarui: 15 April 2019   14:25 10637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau sudah begini salah siapa? Tentu salah yang melaporkan dan yang membaca laporan karena langsung marah-marah. Itu sebab dalam mengerjakan laporan jangan lupa buat kolom keterangan atau gunakan insert coment yang tersedia di Microsoft Office sebagai catatan kaki yang memberi keterangan pada sebuah data yang mungkin bersifat kasuistis.

Hal-hal kecil seperti ini juga bisa menghindari agar hasil kerja kita tidak dicap salah dan asal jadi. Memberi keterangan pada sebuah data juga adalah bagian dari detail, dibutuhkan kerajinan dan sifat yang apik untuk mengerjakan hal-hal seperti ini. Jadi berpikir dengan cermat dan teliti ternyata bukanlah sebuah pemikiran murni atau sebuah ilham dari langit. 

Yang saya amati, orang-orang yang teliti adalah orang yang menundukkan otaknya agar tunduk dan fokus pada gerak tubuh untuk mengecek ulang sebuah hasil kerja. Oleh sebab itu dibutuhkan pendisiplinan diri untuk lebih sabar dalam mengerjakan sesuatu jika kita ingin menjadi orang yang teliti dan cermat.

3. Kecerdasan yang Lahir dari Tanggung Jawab Bukan Otak

Dalam berbagai kesempatan coba cek apakah orang yang mengecek pekerjaan kita jauh lebih pintar dari kita? Saya berani bilang tidak, malahan kita bisa jauh lebih pintar dari mereka. Tapi kenapa mereka di percaya untuk berada di atas dan mengawasi pekerjaan orang lain? Itu karena mereka punya sense of belonging yang lebih tinggi dibandingkan orang lain di sekitarnya.

Sebenarnya menjadi orang yang teliti dan cermat itu tidak ribet kok. Yah ibaratnya kita punya pacar kalau kita sayang sama dia pasti kita perhatiin terus kan, bahkan kalau perlu kita minta dia selfie tiap hari terus minta foto nya dikirim ke kita untuk memantau apakah wajahnya pucat atau tidak, dia sehat atau tidak. 

Jadi selain membangun kebiasaan secara rutin, menumbuhkan perasaan memiliki atas apa yang kita kerjakan dan di mana kita bekerja juga dapat membentuk kita menjadi orang yang teliti. Sebab toh semua hanya berawal dari rasa care, tidak lebih tidak kurang. Kalau sudah peduli dan merasa memiliki pasti ketelitian itu datang sendirinya.

Walaupun teliti itu bukan soal rasa, tapi lebih kepada metode kerja, namun jika memiliki rasa tentu kita dapat mengerjakanya dengan perasaan senang dan gembira.Sudah ya jangan bahas soal rasa, nanti baper.

4. Melatih Jam Terbang & tak Sekadar Berpikir Global

Satu lagi cara natural untuk menjadi teliti adalah soal jam terbang. Makin sering dikerjakan maka sikap untuk bertindak detail dan pasti itu akan muncul dengan sendirinya. Contoh misalnya dalam hal memberi informasi,

 “Kata si anuuu sih gini pak..”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun