Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kuliah Kerja Praktik Jalan Dapat Pekerjaan sebelum Jadi Sarjana

2 September 2016   23:19 Diperbarui: 15 April 2019   14:06 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar (www.internnzoz.com)

2. Kesempatan untuk Menambah Relasi yang Mendatangkan Rekomendasi

Mungkin kita sudah biasa mendengar kata relasi. Tapi banyak yang tidak sadar, bahwa relasi bukan cuman untuk gaya-gayaan karena punya banyak teman. Relasi mendatangkan rekomendasi. Dosen saya pernah bercerita bahwa kebanyakan mereka yang diterima bekerja bukan karena kegagahan dan isi otaknya, melainkan karena adanya orang dalam, relasi yang mendatangkan rekomendasi. 

Selama saya melamar kerja, rasanya semua karena bantuan relasi. Hanya satu dua yang hasil melamar sendiri. Bahkan saya pernah melamar kerja di sebuah perusahaan tapi tidak diterima, Lalu teman saya memberi tahu bahwa dia memiliki teman di perusahaan yang sudah menolak saya itu lalu meminta agar saya menitipkan surat lamaran saya kepada dia lalu dia akan menitipkanya pada temanya itu. Hasilnya? Saya diterima.

Ada banyak contoh yang saya lihat bagaimana kekuatan relasi yang mendatangkan rekomendasi ini dapat membukakan jalan bagi kita yang tengah mencari kerja. Bukan berarti kalau melamar tanpa relasi tak akan dapat kerja. 

Tapi di situlah manfaat KKP, kita akan mengenal banyak pelaku di dunia kerja. Minta nomor handphone-nya dan titipkan lamaran kita saat mereka membuka lowongan kerja. Apalagi perusahaan yang masih kental kekeluargaanya, atau statusnya perusahaan keluarga, sudah dipastikan satu keluarga ada yang bekerja di sana semua. 

Kenapa itu bisa terjadi? Tentu karena rantai relasi yang selalu siaga menempatkan kenalanya saat sebuah lowongan dibuka.

3. Biar Paham kalau Dunia Kerja dengan Dunia Kampus Itu Beda Banget!

Kalau di kampus kita bakal ketemu teman sebaya yang bisa diajak ketawa-ketawa, jangan harap bakal nemuin yang sama di dunia kerja. Malahan kampus sesungguhnya itu ya dunia kerja, karena di sana kita bakal ditempah secara emosi dan karakter. 

Kalau di kelas kamu kritis dan pendebat ulung, lalu bisa mengeksplorasi suatu topik untuk kemudian menunjuk tangan dan memberi pendapat, jangan harap itu berlaku di dunia kerja. Mau sejago apa pun pengetahuan kamu tentang politik, saat kamu KKP di perusahaan semen, satu-satunya hal yang perlu kamu lakuin adalah menghapal jenis produk, proses distribusi, cara menjual, stock barang, tergantung kamu KKP di posisi apa.

Kita dikasih materi dan pengenalan produk perusahaan itu, lalu kita mengerjakan jobdesk yang sudah digariskan.Jadi saat KKP kita belajar disiplin dan mengerjakan hal-hal yang ada hubunganya dengan perusahaan, lain dari itu hanyalah sebuah selingan. 

Itu sebabnya dengan melaksanakan KKP dengan baik kita tak akan terkaget-kaget ketika kelak bekerja. Mentalnya sudah ada. Kita jadi tahu bahwa kadang-kadang hal yang terdengar begitu kental standard operating procedure-nya (SOP) ternyata pada praktik di lapanganya tidak terlaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun