Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kematian yang Mengkhianati Keindahan dalam Film City of Angels

14 Agustus 2016   16:10 Diperbarui: 14 Agustus 2016   18:31 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar (www.iamnotastalker.com).Seth dan Nathaniel Messinger berbincang-bincang, disitulah Nathaniel Messinger menceritakan kehidupanya pada Seth

"Seperti apa rasanya? Rasanya seperti apa? Gambarkanlah seperti Hemingway"

"Rasanya seperti..... buah persik.Kau tak tahu rasanya buah persik?"

"Aku tak tahu bagaimana rasanya buah persik bagimu."

Kutipan di atas ialah salah  satu dialog manis yang saya kutip dari sebuah film berjudul City Of Angels. Semua berawal saat saya mengenal sebuah lagu berjudul Angel yang di nyanyikan oleh Sarah McLachlan.

Ada banyak musisi yang menyanyikan lagu ini, salah satu yang suka adalah versinya Westlife. Sebenarnya saya telat karena ini film lama, dirilis pada tahun 1998. Tapi nggak apa-apa lah ya, saya bakal coba ceritain dan maknain sedikit betapa luar biasanya film ini.S ekalipun tema besarnya masih seputar cinta, film ini terasa lebih dramatis karena bukan hanya berbicara jalinan kasih sepasang anak manusia. Film ini memiliki kisah cinta dalam tingkatan serta dua dimensi yang berbeda.

Dikisahkan Seth (Nicholas Cage) adalah seorang malaikat yang memiliki tugas untuk menjemput nyawa manusia menjelang kematianya.Saat tengah menjemput nyawa seorang pasien yang mengalami gagal jantung disebuah rumah sakit, disanalah Seth bertemu dengan Maggie Rice (Meg Ryan). Maggie adalah seorang dokter yang tengah berusaha menyelamatkan pasien tersebut. Tapi apa daya, usaha Maggie untuk menyelamatkan pasienya sia-sia.Pasien tersebut harus meninggalkan kehidupan yang fana menuju ke pada hidup yang abadi.

Sebagai dokter Maggie frustasi. Dia coba mengingat semua proses operasi dan semuanya telah dilakukan dengan cara yang benar. Hal itulah yang membuat Maggie tak habis pikir. Seth yang kagum akan perjuangan Maggie di meja operasi dalam menyelamatkan pasienya pun akhirnya jatuh cinta (ditambah lagi dengan sebuah adegan saat diruang operasi seolah Maggie melihat mata Seth).

Sebagai malaikat tak ada yang dapat melihat Seth, kecuali orang-orang tertentu yang memang memiliki kelebihan tertentu.Tapi Seth bisa memilih untuk terlihat jika dia menginginkanya.Dari sanalah kisah romantis antara dua kehidupan ini dimulai, romantisme canggung antara manusia dan malaikat.

Singkat cerita, Seth bertemu dengan salah seorang pasien Maggie yang bernama Nathaniel Messinger. Saat itu sudah waktunya bagi Seth untuk menjemput Nathaniel. Namun Seth heran saat mengetahui kalau Nathaniel dapat melihatnya. Siapakah Nathaniel? Sosok inilah yang jadi seorang pencerah untuk Seth. Nathaniel dulunya juga seorang malaikat yang memiliki tugas yang sama seperti Seth.

sumber gambar (www.iamnotastalker.com).Seth dan Nathaniel Messinger berbincang-bincang, disitulah Nathaniel Messinger menceritakan kehidupanya pada Seth
sumber gambar (www.iamnotastalker.com).Seth dan Nathaniel Messinger berbincang-bincang, disitulah Nathaniel Messinger menceritakan kehidupanya pada Seth
Sulit bagi Seth untuk percaya saat Nathaniel menjelaskan kalau dia dahulu juga adalah seorang malaikat sama sepertinya. Namun Seth luluh dan belajar percaya saat tahu alasan Nathaniel memilih untuk menjadi seorang manusia; Cinta, itulah alasanya. Sama seperti Seth, Nathaniel juga jatuh cinta pada seorang wanita yang berasal dari ras manusia. Bahkan saat menceritakanya pada Seth, Nathaniel telah menjadi seorang kakek yang memiliki cucu, anak serta isteri yang sangat dicintainya.

Nathaniel menjelas kan tentang kehendak bebas yang di anugerahkan Tuhan kepada ciptaanya.Mereka bisa memilih ingin tetap menjadi malaikat atau menjadi manusia seutuhnya. Awalnya, Seth coba menjelaskan pada Maggie tentang keberadaan dirinya, walaupun awalnya Maggie tak percaya tapi akhirnya Maggie mau memahaminya saat Nathaniel menjelaskan kalau dirinya dulu pun adalah seorang malaikat, Nathaniel meyakinkan Maggie kalau Seth sangat mencintainya  dan memastikan kalau Seth rela melepaskan status abadi nya sebagai seorang malaikat demi dirinya.

Ketika itu Maggie telah memiliki seorang kekasih yang mengajaknya menikah, karena tak mencintai kekasihnya itu Maggie tak menjawab namun menghampiri Seth dengan sebuah ultimatum; Kalau dia akan menikah dan meminta Seth untuk pergi dari kehidupanya.

"Tapi kau tak mencintainya" Seth coba mencegah Maggie.

"Tapi aku dan dia sama, dia mengenalku.Aku ingin seseorang yang bisa merasakan tanganku saat aku menyentuhnya." Maggie mengucapkan hal ini karena tahu bahwa Seth tak bisa merasakan apapun yang disentuhnya.

Seth yang tak rela kehilangan Maggie pun memutuskan untuk menjadi manusia. Dia teringat ucapan Nathaniel yang mengatakan bahwa mereka dapat memutuskan untuk jatuh kebumi untuk kemudian menjadi manusia seutuhnya.

sumber gambar (www.youtube.com)saat Seth memilih jatuh dan menjadi manusia
sumber gambar (www.youtube.com)saat Seth memilih jatuh dan menjadi manusia
Ada beberapa adegan yang cukup menggelak tawa melihat kekonyolan Seth saat menjadi manusia. Lalu singkat cerita dengan perjuangan yang tidak mudah Seth pun berhasil menemukan Maggie.

Sama-sama saling cinta, mereka pun mengekspresikan perasaan mereka untuk melepaskan kerinduan masing-masing. Namun malang bagi mereka, ketika impian untuk hidup bersama sudah di depan mata, Maggie harus mengalami sebuah kecelakaan fatal saat pulang berbelanja menggunakan sepedanya.

sumber gambar (houndsofzeitgeist.wordpress.com)
sumber gambar (houndsofzeitgeist.wordpress.com)
Jujur ini adalah bagian yang paling menyedihkan. Terutama untuk Seth yang baru saja melepaskan kemalaikatanya namun langsung kehilangan manusia yang dicintainya.Untuk lebih jelas silahkan teman-teman nonton sendiri ya, kalau tidak punya file nya boleh download atau minta ke saya haha. Cukup menarik mengetahui respon Seth setelah kehilangan Maggie.

Seorang teman malaikatnya datang dan bertanya apakah Seth kini menyesali keputusanya, walaupun sedih Seth menjawab, lebih baik merasakan cintanya, merasakan sentuhan rambutnya untuk sesaat lalu kehilanganya dari pada tak pernah merasakan cintanya sama sekali. 

Indah sekali ya, seperti yang dibilang para pujangga, lebih baik merasakan cinta sehari lalu kehilanganya dari pada hidup abadi tanpa pernah merasakan cinta. (saya lupa ini puisi siapaya, kalau ada yang tahu kasih tahu saya ya.)

Saya juga terenyuh saat mendengar lagu Angel yang mengisi sebagian soundtrack film ini. Setelah saya cari berbagai informasinya, saya cukup kaget mengetahui betapa kuat ironi yang bersembunyi dibalik lirik-liriknya, padahal alunan nadanya begitu indah. Lagu Angel sendiri memiliki makna tersirat tentang seseorang yang lelah menjalani hidup dan ingin mengakhirinya dengan indah. Seperti yang tertangkap dalam penggalan liriknya;

And it's hard at the end of the day
Dan berat rasanya di penghujung hari  
I need some distraction
Aku butuh pengalihan
oh beautiful release

In the arms of the angel
Dalam dekapan malaikat

Fly away from here
Terbang pergi dari sini

From this dark cold hotel room
Dari kamar hotel yang dingin dan gelap ini

And the endlessness that you fear
Dan keabadian yang kau takutkan

Sama seperti lirik ironis yang menghiasi keanggunan nada lagu Angel, kematian pun tampaknya telah menjadi noda yang mengotori sebuah kisah yang harusnya berujung bahagia.Kematian telah jadi pemisah abadi seperti yang dialami Seth dan Maggie dalam film City Of Angels.Betulkah demikian?

Saya teringat percakapan Seth dan Maggie yang tengah frustasi saat pertama kali mereka bertemu.

"Apa kau sedang putus asa?"Tanya Seth.

"Aku kehilangan seorang pasien."Jawab Maggie.

"Kau sudah berusaha sebisa mungkin."

"Aku sedang pegang jantungnya saat dia meninggal."

"Jika begitu dia tidak sendirian."

"Ya dia sendirian."

"Orang pasti mati."

"Tidak dimejaku."

"Orang meninggal jika tubuhnya tidak berfungsi lagi.'

"Itu tugasku untuk membuat tubuh mereka tidak menyerah.Lalu apa gunanya aku disini."

"Itu bukan salahmu Maggie."

"Aku mau dia hidup."

"Dia tetap hidup...hanya saja tak seperti yang kau pikirkan"

"Aku tak percaya pada semua itu."

"Ada hal yang memang ada entah kau percaya atau tidak."

Saya jadi berpikir, mungkin Maggie tidak lah meninggalkan Seth untuk kematian.Manusia tak mati, seperti malaikat kita abadi.Keabadian membuat kematian tak pernah mengkhianati kisah yang berujung pada kebahagiaan.Setidaknya begitulah menurut saya...

Bandung 14 Agustus 2016

Penikmat yang bukan pakar

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun