Tips Mengusir Rasa Jenuh yang Menyerang Anda

Sebagai manusia biasa sering kita bergulat dengan yang namanya jenuh, bosan! Perasaan ini tak melulu menyerang mereka yang bekerja, menunggu antrian, hingga kita yang terjebak rutinitas. Perasaan jenuh juga bisa menyerang sebuah hubungan, selera makan, bahkan menyerang hal hal yang kita sukai. 

Tak seorang pun kebal terhadap rasa jenuh, oleh karena itu jika dilihat dari satu sisi bisa dikatakan perasaan jenuh adalah musuh bersama umat manusia saat ini. 

Tapi, bukan berarti perasaan ini tak dapat dilawan dan diusir, jika kita menyikapinya dengan bijak maka perasaan jenuh ini bisa di atasai. Lalu langkah-langkah sederhana apa saja yang dapat kita lakukan untuk melawan rasa jenuh tersebut?

Pertama, Jangan menjadi orang yang berpikir sempit. Banyak sekali manusia di dunia ini yang hanya memikirkan hal yang itu itu saja.Kerja, gajian, makan, minum,kerja gajian , makan, minum, hidup satu hari sisanya hanya pengulangan saja. 

Seorang bijak pernah berkata jangan pernah melewatkan satu hari pun tanpa menikmati musik, seni, sastra hingga film film yang indah. Coba cek lagi diri kita masing masing, apakah selama ini kita terlalu terpaku untuk menghasilkan Rupiah?

Jika pun iya cobalah mulai sekarang untuk menyisahkan sedikit penghasilan kita untuk membeli film berkualitas, musik, hingga buku buku yang mengandung muatan positif. 

Hal ini berlaku umum, bahkan dalam sebuah hubungan sekalipun kalau setiap pasangan hanya melakukan hal hal yang itu saja pasti hubungan itu akan cepat menemui titik jenuhnya. 

Bahkan jika kita memiliki pasangan yang hanya bergulat dengan rutinitas tanpa mencoba menikmati hal hal diluar dirinya maka dia akan menjadi orang yang menjemukan. Mau ngbrolin bola dia nggak tau, ini itu pun nggak tau yang dia tahu hanya topik seputar pekerjaan dan kelakuan bos nya yang menjengkelkan. 

Tentu orang seperti ini akan terasa menjemukan, oleh karena itu cobalah meluaskan pikiran agar tak berkutat pada hal-hal yang itu saja. 

Sumber gambar:motoblast.org

Kedua, mencoba hal-hal baru. Hal ini masih ada kaitanya dengan cara yang pertama.Saya sendiri sudah mempraktekan bagian ini. Contoh kecilnya , saya termasuk orang yang hobi menonton film action barat namun karena saya mendengar tentang kehebohan film Korea maka saya pun mencoba menonton film film korea, dan hasilnya mengejutkan. 

Ternyata film film korea mampu menyegarkan kembali antusias saya dalam menonton film.Kejenuhan yang ditimbulkan oleh film bergaya barat mendadak sirna dengan genre sederhana, sarat makna, kental akan kekeluargaan, serta penuh dialog dialog manis dari film Korea yang saya tonton. Akhirnya ada hasrat baru untuk menikmati hidup melalui film. Hasrat untuk mengetahui seluk beluk seputar Negara Samsung itu  pun tumbuh.

Dengan mencoba hal hal baru (yang positif tentunya) itu seperti mencicipi Ice cream favorit saat pertama kali kita mencicipinya.Tak ada salahnya mencoba hal hal baru, kalau tadinya kita hanya hobi olahraga di tempat fitnes apa salahnya sesekali mencoba naik gunung, pasti ada sensasi dan pengalaman baru yang bakal kita rasakan. (baca juga: Tips Agar Anda Selalu Berpikir Positif)

Ketiga, Ciptakan proyek pribadi anda. Hal ini juga yang sedang saya lakukan, sebagai seorang pekerja yang bekerja di perusahaan orang lain saya tak mau hanya bekerja dan melakukan jobdesk yang diberikan kepada saya.Bukan berarti jadi bekerja asal asalan, maksudnya begini, kita bekerja di kantor asuransi padahal kita mempunyai bakat dan kemampuan menulis. Maka disela sela waktu yang tersisa manfaatkanlah untuk menulis, baik di blog, ataupun menuliskanya di laptop untuk dijadikan sebuah buku. 

Kalau anda hobi musik disela sela waktu yang ada anda bisa memanfaatkanya untuk membuat tutorial bermain musik di Youtube atau menciptakan lagu dengan mengutak ngatik nada saat ada waktu luang. Cobalah hal itu dapat memacu kita untuk tetap bergairah dan tetap bersemangat dalam melewati keseharian kita. Proyek pribadi ini malah suatu saat bisa membuat kita menjadi orang yang lebih sukses. Kalau sudah hobi, skill sudah terasah maka tinggal mengarahkanya saja agar dapat menghasilkan uang dan manfaat lain bagi diri anda. (baca juga:Stephen King: Menulislah untuk Kesenangan!)

Keempat, Masuk lah ke lingkungan baru.Banyak sekali orang yang hanya berteman dengan orang-orang yang itu saja.Alasanya sih tak salah yaitu karena sudah nyaman.Tapi perlu diketahui kita tak boleh hanya bergaul dengan orang yang memberikan kenyamanan kepada kita, bergaul jugalah dengan mereka yang dapat membuat   kita bertumbuh dan berkembang.

Maka, kita tak akan jenuh, karena memiliki banyak teman.Jangan tertutup dengan bergaul dengan orang yang itu itu saja, suatu saat ketika mereka telah memiliki kesibukan sendiri maka kita akan berteman dengan siapa? Nah, agar kita tidak merasa kesepian dan jenuh karena tidak ada kawan, maka selalu lah tambah pergaulan yang kita miliki agar semakin luas. Bukankah dengan semakin banyak koneksi semakin banyak pula kegiatan serta teman yang dapat kita ikuti. Akan sangat banyak variasi kegiatan yang dapat kita pilih bersama teman, sehingga rasa jenuh dapat di atasi dengan mudah.

Kelima,Jangan menutup diri.Akrablah dengan keluarga karena siapa lagi yang paling dekat dengan kita kalau bukan keluarga.Bangunlah hubungan yang harmonis dengan setiap anggota keluarga, maka saat perasaan jenuh datang dirumah kita bisa mengajak mereka ngobrol atau bermain keluar. Bayangkan kalau hubungan kita kaku dan kurang harmonis dengan mereka, apa jadinya rumah, bisa bisa seperti neraka. 

Oleh karena itu, jangan menutup diri, mulai lah dari diri sendiri. Jadilah inisiator jangan selalu berharap diberi perhatian, melainkan cobalah untuk memberi perhatian lebih dahulu. Maka anda akan menjadi orang yang menyenangkan, dan tentu banyak orang yang akan mendekati orang yang menyenangkan. Cobalah buat membahagiakan orang lain sebagai misi pribadi anda, maka anda tak akan pernah merasa bosan, kalau pun merasa jenuh maka perasaan jenuh itu akan dengan mudah sirna.

Demikianlah beberapa tips yang dapat kita lakukan, semoga bermanfaat yaaaaa :)

Boleh setuju boleh tidak

Penikmat yang bukan pakar