Kembali pada nasihat penulis besar Stephen King yang mengatakan bahwa menulislah untuk dirimu sendiri terlebih dahulu, baru menulis untuk orang lain, baru pikirkan pembaca.Â
Artinya jangan sampai selera orang lain hingga selera pasar atau fenomena yang terjadi malah menghalangi kita untuk menulis. Kalau kita menulis untuk orang lain, sementara kita tidak menikmati tulisan kita tersebut lalu bagaimana orang lain akan menikmatinya? Tulis saja jangan banyak mikir. Jangan terjebak istilah istilah agar tulisan kita terlihat keren.Â
Jangan terlalu terbeban untuk mengutip pernyataan para pakar, secukupnya saja. Tentu tulisan yang mengandung cukup referensi bakal lebih enak dibaca, oleh karena itu alangkah baiknya tulislah hal hal yang memang kita gemari, yang memang berarti untuk kita.
Kalau kita terlalu terpaku pada penilaian hingga komentar pembaca takutnya kita malah tidak menulis apapun. Ada alasan menerima hingga mendengarkan komentar serta masukan dari orang lain yang tujuannya untuk membuat kita menjadi penulis yang lebih baik.Â
Namun jika ada perkataan yang mencoba mematahkan semangat kita dalam menulis sebaiknya di abaikan saja. Sebelum menulis untuk orang lain alangkah baiknya jika kita menulis untuk diri kita sendiri terlebih dulu.Â
Entah tulisan kita bagus atau jelek komentar atau pendapat dari pembaca entah itu positif atau negatif akan selalu ada. Apa lagi bagi kita yang baru belajar menulis, tidak usah muluk muluk agar dibaca jutaan orang.Â
Tulis saja untuk diri sendiri dulu untuk melatih kita berefleksi diri hingga bertutur secara jujur. Banyak sekali manfaat bagi kita yang baru belajar menulis, untuk punya sikap abai terhadap penilaian dari luar dan menulis saja untuk diri sendiri terlebih dahulu....
Boleh setuju boleh tidak
Penikmat yang bukan pakar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H