Namun ada satu yang harus kita tahu dari Kalijodo yang lonesome Town itu sebelum mungkin kelak digusur dan benar-benar menjadi Lonesome Town dalam arti sebenarnya;tiada lagi aktivitas esek esek.
Inilah yang harus kita tahu dari lonesome Town  itu;bukan soal sudut tiap ruang, lampu remang-remang, musik yang memabukan atau para penjaja kenikmatan. Tapi soal apa yang berceceran disepanjang jalanan menuju kesana;The streets are filled with regret,  kata Ricky Nelson dalam lirik selanjutnya.
Lagu ini bisa berarti banyak tergantung mau kemana kita menarik relevansinya.
Dalam sepenggal lirik terakhirnya Ricky Nelson berkata;maybe down in lonesome town i can learn to forget.
Sebuah kota (tempat) memiliki hatinya tersendiri; Ada yang ingin melupakan penatnya lalu pergi menuju kota yang kesepian itu (karena sekalipun ramai tempat sepi juga yang mereka tuju disana ) Â ada yang memang karena dorongan libidonya. Dilain pihak ada yang tengah menghidupi manusia lain dengan menawarkan kenikmatan;dimana mungkin hatinya harus penuh dengan air mata namun terjebak dalam kalimat 'apa boleh buat'.
Kembali pada seorang pria yang mendatangi rumah saya ketika saya masih di Pekanbaru, dengan sebatang kara dia kembali lagi ke kota itu, menuju kampung yang ditinggalkanya dulu.Semasa muda dia boleh tertawa, enjoy, beria-ria dalam masa muda dan terbahak bahak dalam bahagia. Namun saat dia berbicara dengan saya hanya penyesalanlah yang dilihatnya sepanjang hidupnya..
Tak ada kesimpulan dalam tulisan ini, namun dalam konteks lagu lonesome town yang saya maknai sesuka hati dan sepotong potong ini, inilah yang saya pikirkan;Tentu hal ini tak sesempit kalijodo, soal lonesome town ini maksud saya dimana setiap jalanya dipenuhi dengan penyesalan, yahh..penyesalan mungkin itulah yang akan kita lihat saat kita sadar kelak bahwa tak seharusnya kita pergi kesana atau pergi kesini..
Namun jika kelak hal itu menimpa kita: learn to forget...seperti kata  Ricky Nelson
Â
Bandung, 18 feb 2016
penikmat yang bukan pakar