Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lonesome Town: Jalanan Kalijodo yang Penuh Penyesalan

18 Februari 2016   13:30 Diperbarui: 18 Februari 2016   14:04 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ilustrasi

Penyesalan tampaknya adalah salah satu misteri terbesar di dunia, mungkin karena posisinya yang selalu berada di ujung, atau karena ia selalu datang terlambat. Memang ada petuah yang dapat dipelajari, seperti;rajinlah belajar agar pandai, tentu ini adalah pesan yang mengantisipasi agar kita tak tua dalam kebodohan dan kemiskinan. Jangan bermain api jikalau tak ingin terbakar;tentu ini adalah nasihat agar manusia tak membahayakan dirinya sendiri, agar tak terbakar dan kemudian menyesal di kemudian hari. Namun manusia memiliki kehendak bebas, itu sebab nya dia tak selalu tunduk atau mencerna pesan antisipatif itu dengan bijak. Akhirnya penyesalan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup manusia.

Dengan belajar dari pengalaman orang lain dan berbagai nasihat, setidaknya penyesalan 'nggak misteri misteri bangetlah'. Setidaknya tidak semisteri senyum lukisan Mona Lisa;seluruh orang mereka-reka, ahli menduga-duga padahal bisa saja lukisan tersebut sekedar imajinasi apa adanya  Leonardo da Vinci tanpa embel embel apapun. Kita sibuk menafsirkanya disini sementara dia tenang saja dalam kehidupan barunya. Penyesalan?tentu tak juga semisterius lirik lagu bohemian rhapsody milik Queen yang ditulis oleh Freddie Mercury pada tahun 1975 dalam albumnya A Night At The Opera. Seluruh penggemarnya sibuk berspekulasi soal arti lirik nya dalam berbagai blog, sampai ada yang mengatakanya Musyrik! sementara Freddie Mercury tertawa tawa saat melihat tingkah laku pendengarnya.

penyesalan dapat dipelajari cara menghindarinya, namun entah kenapa manusia masih mengalaminya...manusiawi mungkin itulah jawabanya...

 

KALIJODO DALAM LAGU RICKY NELSON 

iseng iseng kemarin sore sembari bekerja saya coba buka folder lagu lagu yang ada di komputer, singkat cerita ketemu lah sebuah lagu berjudul Lonesome Town yang dinyanyikan oleh Ricky Nelson. Nerjemahin lagu ini dalam 'maksud' jujur saya masih meraba-raba , saya coba dengar berkali-kali hingga akhirnya saya berkesimpulan, berkisah tentang apakah lagu ini;There's a place  where lovers go.Ada sebuah tempat dimana para pecinta pergi, untuk menangisi masalah mereka dan mereka menyebutnya 'lonesome town':dimana hati yang hancur berdiam, bunyi sepenggal lirik awal lagu tersebut.

Saya jadi teringat kasus yang tengah naik daun saat ini;penggusuran Kalijodo. Tempat yang mungkin memiliki banyak definisi ini tampaknya akan segera di 'sucikan' oleh sang Gubernur DKI Jakarta Ahok. Bagi para ulama mungkin tempat itu di cap maksiat, namun bagi mereka yang ada disana mungkin tempat itu di sebut 'ladang' , karena disanalah mereka 'memanen' pundi pundi yang disebut uang untuk memenuhi tuntutan kehidupan mulai dari jempol kaki sampai ujung rambut. Bagi para pria hidung belang?mungkin tempat itu adalah sebuah 'Lonesome Town' sebuah tempat dimana mereka bisa menyepi dalam kenikmatan. Yah pergi kesana, siapapun dapat membeli kenikmatan yang selalu di impi-impikan. Harganya?and the only price you pay is a heart full of tears. Segitulah harganya yang bukan dalam rupiah, bisa kau bayar dengan air matamu dikemudian hari atau air mata orang-orang yang kau sayang. Demikian makna penggalan lirik kedua yang saya artikan sesuka suka hati saya.

Turunlah, pergilah ke Lonesome Town, kota yang kesepian itu alih alih sebenarnya riuh akan keramaian dalam bentuk aktivitas, namun hati para pelaku aktivitasnya?entahlah bisa saja lonesome. Turunlah kesana  dimana hati yang hancur berdiam, untuk menangisi masalahmu.

Tiada manusia yang ingin merusak dirinya, kecuali cara merusak itu penuh kenikmatan dunia. Tempat seperti kalijodo adalah tempat dimana tindakan keliru di anggap normal dan wajar sebagai dorongan biologis, dilain pihak tempat itu menjadi pemakluman dan simbol belas kasih manusia bahwa mereka juga pantas hidup, butuh uang, dan kita terdistorsi;bahwa mereka tak bisa melakukan apa apa selain menukar kenikmatan itu dengan harga yang mungkin bukan sekedar rupiah;and the only price you pay is a heart full of tears.

Tapi siapa tahu ditempat itu juga mimpi sedang dibangun dan sedang hancur atau dihancurkan. Disatu sisi, para pedagang kenikmatan Kalijodo itu mungkin tengah menggadai dirinya demi mimpi dua bocah polos yang tengah menempuh ilmu disebuah lembaga di negeri ini. Resikonya?mungkin dia harus hancurkan mimpinya sendiri untuk menjadi suci demi mimpi yang lain atau mungkin jauh lebih berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun