Dalam sebuah hubungan kita mengenal yang namanya LDR (LONG DISTANCE RELATIONSHIP). Artinya sebuah hubungan yang dilakukan dengan jarak jauh. Hal itu masih mending, sekalipun jauh tapi keberadaanya ada;tubuhnya ada, kupingnya ada, dan suatu saat bisa di ajak bertemu atau dia datang untuk menemui kita. Namun bagaimana dengan sosok Samantha;dia hanya sebuah OS yang terjebak dalam sebuah komputer namun malah jatuh cinta pada sosok Theodore.
Dalam sebuah hubungan memang jatuh cinta pada seseorang yang sosoknya tidak eksis itu dimungkinkan. Contohnya saja pasangan yang menjalin hubungan hanya melalui media sosial padahal mereka belum pernah bertemu. Namun hal itulah yang membuktikan bahwa cinta tak melulu soal fisik. Seseorang bisa jatuh cinta pada seseorang karena memiliki sudut pandang yang sama, pada sosok yang asyik di ajak ngobrol, lucu, cerdas, bijak, dan bisa diajak untuk membicarakan topik apapun dengan cara yang'kaya' sehingga tidak membosankan. Ini adalah ranah emosi, saat seseorang sudah klop pada bagian ini yang secara tidak langsung seseorang itu cocok untuk dijadikan teman tukar pikiran, maka cinta tinggal menyusul saja.
Â
THEODORE CONTOH AKUT HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TEKNOLOGI
Hal itulah yang terjadi pada Theodore. Saat itu isterinya begitu ngotot ingin menceraikanya, hanya Samantha lah yang bisa memahami nya dan turut berempati;bisa merasakan apapun yang tengah dialami dan dirasakan oleh Theodore. Akhirnya Theodore pun jatuh cinta pada sosok Samantha, demikian pun dengan Samantha yang juga jatuh cinta pada Theodore.
Saya setuju pada apa yang dikatakan penyanyi cantik Maudy Ayunda dalam lagunya yang berjudul Untuk Apa;Bahwa cinta itu tak bertumpu pada status. Theodore adalah seorang manusia sedangkan Samantha hanyalah sebuah teknologi secara status tak mungkin mereka bisa memiliki hubungan spesial. Karena secara kodrat pun mereka berada di alam yang berbeda.
Cukup miris mendengar keluhan Samantha, memiliki perasaan yang besar namun terjebak dalam sebuah komputer. Kesimpulanya ada pada rasa sakit dalam kalimat;Cinta tapi tidak bisa memiliki!eaa. Demikian pula bagi Theodore, sungguh ini sebuah hubungan yang rumit.
Lalu bagaimana kisah ini akan berakhir, nah tentu kalian bisa menontonya sendiri untuk lebih lengkapnya. Namun dari film ini kita bisa belajar sesuatu.Memang kehadiran teknologi seperti Samantha yang begitu emosional untuk saat ini belum akan terjadi, masih butuh waktu yang panjang.Namun kembali pada persoalan membangun emosi tadi, bahwa keterikatan manusia dengan sesuatu bukanlah soal status yang mereka sandang atau cap yang diberikan manusia itu sendiri.
Contohnya, ada seorang pria dan wanita. Mereka saling memberi perhatian lebih, padahal mereka telah memiliki pasangan, secara status tak ada komitmen yang disepakati namun secara aktivitas mereka telah membangun emosi pada masing masing pihak, mencoba membuat ketertarikan hingga keterikatan di antara mereka. Main hati begitulah istilah yang dilontarkan salah satu band asal Indonesia Andra and The BackBone.
Bukankah terkadang kita mengalami hal yang demikian dengan gadget,smartphone kita? Memang sih porsi nya belum seperti yang ada pada film tersebut;kita belum dan mungkin tak akan pernah terikat pada gadget dan smartphone kita sebagai pacar, namun secara kebiasaan?