Mohon tunggu...
Humaniora

Tarbiyah Hati...... "Papatong"

4 Agustus 2016   09:58 Diperbarui: 4 Agustus 2016   10:02 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah.....
 Subhanalloh.... habis agenda sholat shubuh bawaannya pengen dengerin lagu-lagu Ega Noviantika. Akhirnya aku pun sempatkan waktu untuk mendengarkan lagu-lagu Neng Ega di youtube. Dan ternyata aku tidak sia-sia, karena pas di lagu 'Papatong" yang dibawakan neng Ega hati ini tiba-tiba tertegun dan menyentuh ke dalam hati. Akhirnya timbul pertanyaan di dalam diri ini, apa maksud dari lirik lagu papatong ini? liriknya yang begitu menyentuh hati dan ditambah suara Neng Ega yang Luar Biasa yang membawakanya.

Untuk menghilangkan rasa penasaranya akhirnya aku brosing mencari informasi tentang maksud lirik dari lagu papatong ini. Akhirnya akupun dapat informasi bahwa lagu papatong ini adalah ciptaan dari Bah Dadeng orang sunda asli yang lagunya ikut di populerkan oleh Neng Ega. Dibawah ini lagu papatong dan pembelajaran yang dapat saya simpulkan dari lagu papatong yang luar biasa ini.

Beurang maju ka lohor

Papatong nu koneng euntreup na regang

Ngageter jangjangna keur ngagupayan

Pancen keur wasiatan

*

Sore mengok ka Ashar

Papatong nu koneng hiber teu luhur

ngalayang ngawahan arek pamitan

poma tong ka jongjonan

Reff:

Papatong nu koneng teu tembong deui

Leungit indit teu pamit

Papatong nu koneng teu tembong deui

Tilem bewara baturna

Prak reureuh tina ka riweuh

Prak pasrah kanu Kawasa

Prak reureuh tina ka riweuh

Prak pasrah kanu Kawasa

back to *

Dari lagu ini yang dapat saya ambil pelajaranya yaitu “ intinya hidup ini hendaklah jangan terlena oleh buaian dunia yang fana, hendaknya selama hidup kita berbuat kebajikan (amal maruf nahyi munkar ) saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran, karena suatu saat nanti kematian akan mejemput kita, yang datangnya penuh misteri dan tak ada seorangpun yang mengetahuinya kapan ia akan menjemput kita. Dan yang mesti kita perhatikan adalah bagaimana kita mempersiapkan diri agar setelah kematian itu menjadi tempat istirahat bagi kita, bukan sebaliknya tempat yang sangat menyakitkan dan menakutkan. Na'udzubillaah,,

Semoga Bermanfat....

Cayo.... Rahayu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun