Mohon tunggu...
Humaniora

Doktrin-doktrin Mutazilah

26 Juli 2016   19:44 Diperbarui: 4 April 2017   17:32 3235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah...

Sekiranya ada lima pokok ajaran Mu'tazilah yang harus kita ketahui sebagai pembelajaran. Dalam istilah arabnya itu "Al Ushulul Khomsah"
 Lima pokok ajaran Mutazilah ini ialah:

1. Dalam masalah Tauhid kaum mutazilah tidak mengakui adanya sifat-sifat pada tuhan, tetapi Tuhan adalah Dzat yang Tunggal tanpa Sifat. Tuhan mendengar dengan Dzatnya, Melihat dengan Dzatnya dan Tuhan berkata dengan Dzatnya serta sifat Tuhan tidak ada pada Dzatnya.
2. Dalam keadilan Tuhan, kaum Muta'zilah berpendapat bahwa manusia dihukum oleh Alloh karena ia melakukan dosa dan diberi pahala karena berbuat amal baik.
 3. Dalam Janji dan Ancaman kaum Muta'zilah berpendapat bahwa siapa yang durhaka akan dihukumnya dan siapa yang mengerjakan pekerjaan yang baik maka akan diberikan pahala. oleh karenanya setiap orang yang berbuat durhaka tidak diampunin-Nya kalau ia meninggal sebelum bertaubat dan akan terus masuk neraka untuk selamanya, ini sesuai dengan janjinya.
 4. Al Manzilah bainal Manzilatain (posisi diantara dua posisi) maksudnya ialah kaum mutazilah berkeyakinan bahwa kalau orang mu'min berbuat dosa maka dia dihukum dalam neraka, tetapi nerakanya agak dingin berbeda dengan orang kafir, mereka tinggal diantara dua tempat, yakni antara surga dan neraka yang disebut Manzilah bainal Manzilatain.
 5. Amar Ma'ruf Wa Nahi Munkar, dalam hali ini mereka beri'tiqad bahwa Amar Ma'ruf Wa Nahi Munkar wajib bagi setiap muslim, hanya saja yang dimaksud ma'ruf disini adalah sepanjang menurut pengertian kaum mu'tazilah tidak terlepas dari lima dasar diatas.

Dari lima dasar kaum muta'zilah diatas dapat disimpulkan bahwa banyak Fatwa mutazilah yang bertentangan dengan fatwa dunia islam.

CAYO.....

Refrensi : Pengantar Ilmu Kalam "Abu Hilya Ibnu Syahrustany"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun