Contoh Penerapan Akuntansi Investasi Musyarakah
Mari kita ambil contoh konkret untuk memperjelas penerapan akuntansi musyarakah. Misalkan, dua perusahaan, A dan B, sepakat untuk mendirikan usaha bersama dengan total modal Rp 500 juta, di mana A menyumbang Rp 300 juta dan B menyumbang Rp 200 juta. Mereka setuju untuk membagi keuntungan dan kerugian sesuai dengan porsi modal yang disertakan.
Setelah satu tahun, usaha tersebut menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 100 juta. Berdasarkan kesepakatan awal, keuntungan dibagi dengan proporsi 60% untuk A dan 40% untuk B. Oleh karena itu, A mendapatkan Rp 60 juta dan B mendapatkan Rp 40 juta.
Jurnal yang dicatat untuk pembagian keuntungan adalah:
Untuk perusahaan A:
Kas                         Rp 60.000.000
    Pendapatan dari Investasi Musyarakah Rp 60.000.000
Untuk perusahaan B:
Kas                         Rp 40.000.000
    Pendapatan dari Investasi Musyarakah Rp 40.000.000
Jika terjadi kerugian sebesar Rp 50 juta, pencatatan jurnal adalah:Â
Untuk perusahaan A:
Kerugian dari Investasi Musyarakah Rp 30.000.000
    Kas                                                Rp 30.000.000
Untuk perusahaan B:
Kerugian dari Investasi Musyarakah Rp 20.000.000
    Kas                                               Rp 20.000.000
Kesimpulan