Assalamua'laikum ww, barokalloh fiikum, sekedar tawashaubilhaq mnyumbangkn sdikit pmikiran, bhwa smua ayat ttg godaan setan,diantaranya an nahl 99, shad 82,83, dll, an nahl 99 : Innahụ laisa lahụ sulṭānun 'alallażīna āmanụ wa 'alā rabbihim yatawakkalụn
Artinya: Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Lalu shad 82 :
Qāla fa bi'izzatika la`ugwiyannahum ajma'īn
Artinya: Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
Referensi : https://tafsirweb.com/8568-surat-shad-ayat-82.html. Lalu shad 83 : Illā 'ibādaka min-humul-mukhlaṣīn
Artinya: Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.
Referensi : https://tafsirweb.com/8569-surat-shad-ayat-83.html.
Ksmuanya adalah bermakna : "kecuali yg mukhlasin", alias "takkan bisa menjadi orang tersesat, yakni bahwa orang yg ikhlas adalh bukan orang yg tersesat_ takkan mnjadi tersesat/ hasil dari usaha setan yg kalimatnya :"akan kami sesatkn", lalu ttg " tak ada kekuasaan", makna qathi tersurat muhkamatnya, adalh : " " ttak ada lagi andil setan untuk menyesatkan, dikarnakn knyataannya memang tlah ikhlas tawakkal, dngan kata lain: tak ada lagi pengaruhnya /kuasa, dikarnakn telah berhasil ikhlas dan tawakkal *, dan untuk secara zakelijknya. : tak ada lagi andil,kuasa,kemampuan,pengaruh dari setan untuk menggoda berusaha membuat menjadi tak ikhlas dan tak tawakkal, dikarnakn tlah ikhlastawakal***"". Aalhasil, bukan brmakna hilangnyat godaan setan,, olehkarnanya wajib snantiasa taa'wudz, berdoa dikala bangun_diikat tiga buhul,masuk lagi ktika sesudah iqomah, jihaddulakbar,jihaddunnafs,tazkiyatunnafs,_bukan hanya mlawan nafs/diri, nmun juga mlawan setan yg mnumpang jalan darah, dll, dimana kesmuanya adlah scara umum mnimpa smua jin manusia, juga ttg Abu Hurairoh radhiyallohu anhu dibritahu setan jin_jin yg bersifat setaniyah__agar baca ayat kursi, dan dibenarkan, alias jikalau hanya dengan ikhlastawakal, lalu otomatis akan kebal slamanya, maka akan ditambahkn,diinngatkn ttg ikhlastawakal, selain ayat kursi, juga akan ditambahkan dalam isi hadits2 lainnya. Alhasil, setan tak bisa mnipu yg ikhlas, bukan brmakna kebal,namun : " tak bisa membuat tersesat". Juga tambahan ttg doa pagipetang minta tak dibiarkn sedetikpun, adalh ada dua hal,prtama, ktika tlah dawam, maka meski pada saat berbuat sgala apapun, dia tak ingat ttg prtolongan ini, namun insya Allah tak dibiarkn sedetikpun, ataupun trkadang sambil ingat, atau sesudahnya, . Yg kdua, adalh ditolong tak dibiarkn dengan adanya pengingatan untuk memilih kiri kanan, lalu,jikalau pernah atau dawam berdoa, maka pihak luar yg tahu ttg tlah dawamnya dia berdoa,atau satukali,ataucukup sering, akan mngatahui kealpaannya ktika dia milih kiri, serta dirinyapun tak dapat bohongi sendiri,bhwa dia tlah kliru jalan, misal,: mungkinkah bermaksiat, sambil mrasa bahwa hal ngatif itu, tak dibiarkanNya,kcuali seblumnya tlah ada proses memilih trlbihdahulu, yakni absurdnya, : "kan aku maksiat ini tlah mndapat izinNya,karna tokh sudah minta jangan dibiarkn sedetikpum". Slain niyat ingin kebaikn dunia akhirat, tentunya ktika membaca malikiyaumiddin adlh akan trlintas surga dan takut di mulai mahsyar,mizan,jembatan shirath, yg banyak besi tajam di pinggirnya, banyak yg jatuh, lalu naar. Alhasil, manakala hanya niyat ingin ridho,ingin dici;ntai,dsb, ,lalu tak takut naar, padahal, misalkn 10 prosen riya, tak takuttkah sedetik tighari dunia, marilah merenung,seandainya merasa ataupun.betul2 dihina, pernahkah gegara itu,lalu mengingat smua mahdhoh?, ataupun, tak pernahkah trlintas ingin dinilai, direspon,kndati betul2 tak brharap pujian?. dankarna brkepahaman bhwa yg ingat akhirat itu adalah berada di level bawah yg brharap ridho,maka jikalau bicara,tent:unya ingat akhirat,jikalau sholat,klirunya adlh, : """ Tak perlu trlintas akhirat sedikitpun,cukup hanya ingin ridh0""***. Alhasil, betul2 tak takut naar, namun mutlak tetapsahaja, akan inngat ahirat meski hanya sangat selintas.,ktika malikiyaumiddin, mutlak tak mungkin hanya ingat kiamat. Assalamua'laikum wr wb. Seyog yanya "lintasan tujuan surga"* dihadirkan di pikiran, marilah sekedar melintaskan gambaran surga meski sekilas, brdasar asy syuro 20, dalil itu, adalah muhkamat qathi, seperti halnya syahadat, sholat,shaum,dst,rukun iman dll, Juga,ittaqillah bertrataqwa pada perintah dan larangan,dimanapun kapanpun,sendirianpun, ada cctvNya muroqobah,tentunyadimulai dari ushul pokok,nmun bukn brarti yg makruh sebebasnya, karna akanrugi tak dpat pahla jika tak ditinggalkn,namun ini pilihan ktimbang yg ushul trtinggal, yakni yg diawali jihaddunnafs pada fondasinya aGar bukan plastik,krikil,dsb, yg runtuh di akhirat,dimana smua gemerlap dunya hanya kafan, terputus smua amal,tak tahu lagi apa yg ada di atas tanah kuburnya,namun tntunya sangat boleh ingin kbaikn dunya,al Qashosh 77, cari akhirat_pahala dan berkehendak ridho ditrima ke surga__jangan lupakn dunya, tak trballik karna mlupakn fondasi yg kokoh,yakni ktimbang berat memaksakn diri, lelah membangun fondasi dengan " niyat akhirat", lalu lebih memilih yg sementara ,dengan kurangnya berbekal yg syaratnta untuk dicintai nanti dan sekarang itu,adalh "harus berkehendak akhirat" yg mana, harus kaffah tak mlupakn beberapa dalil dalam mendasarkn sikapnya,yakni fondasinya kokoh. Insya Allah maslahat barang setitikpun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H