Mohon tunggu...
TOG INDONESIA
TOG INDONESIA Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

7 Mitos tentang Karir yang Tidak Boleh Kita Percayai

30 Agustus 2018   14:49 Diperbarui: 30 Agustus 2018   15:02 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan tidak mungkin Anda salah satu individu yang masih memegang erat kepercayaan terhadap mitos-mitos tersebut. Di artikel ini, TOG HR Indonesia akan mematahkan 7 mitos tentang karir yang tidak boleh kita percayai.

Soal mitos pasti biasanya hal ini berkaitan dengan larangan-larangan orangtua kita dulu yang sangat sakral, percaya ato tidak percaya terkadang tetap kita lakukan ya, dalam karir kita kerja pun juga ada beberapa mitos yang konon katanya sangat berpengaruh ke jenjang karir

Mari kita coba lihat mitos apa saja itu ?

--

Baca Juga:

--

1. Andaikan saya punya koneksi orang dalam, saya pasti akan diterima kerja

Jeleknya, budaya kolusi atau nepotisme seperti ini masih saja ada. Hal ini juga berlaku di tempat kerja. Banyak pelamar kerja sengaja menggunakan pengaruh keluarganya agar dirinya bisa diterima di perusahaan yang bersangkutan. Banyak yang berhasil, banyak juga yang gagal.

Jika dulunya Anda sering memanfaatkan pengaruh keluarga, coba jangan lakukan itu di era sekarang ini. Proses seleksi pekerjaan sudah dilakukan dengan sangat ketat. Seleksi demi seleksi dilakukan untuk mendapatkan karyawan yang benar-benar mampu bersaing di pasar global.

2. Kesempatan berkarir di usia tua tidaklah mungkin

Di usia muda memang waktu di mana seseorang dapat berkarier lebih cemerlang. Namun, bukan berarti bertambahnya usia menghalangi proses meniti karir, bukan? Usia bukanlah penghalang untuk kita berkarya.

Selagi masih bisa, lakukanlah yang terbaik. Dengan begitu, hasilnya juga pasti akan lebih maksimal.

3. Jangan menyerah karena diluar sana masih banyak pekerjaan tersedia

"Ketika melamar kerja, lalu gagal?" Inilah kata-kata yang sering diungkapkan seseorang sebagai penyemangat. Perkataan "Masih ada banyak pekerjaan yang menunggu di luar sana" tidak boleh terlalu dipercaya. Sebab banyak orang yang telah tertipu dengan perkataan tersebut.

Banyak atau tidaknya pekerjaan yang menanti tergantung pada passion dan skill yang kita miliki. Sebagus apa pun pekerjaan yang ditekuni saat ini, pekerjaan tersebut bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu.

Karir bukanlah sesuatu yang sifatnya kekal. Akan tetapi, karir hanyalah sebuah pembelajaran dan aliran minat yang dapat membuat siapa pun yang menjalaninya lebih baik lagi ke depannya.

--

Info Loker

--

4. Semakin lama bekerja akan semakin naik pula gaji dan jabatan

Mitos ini hanya akan berlaku pada perusahaan-perusahaan yang masih konservatif di mana senioritas masih sangat dijunjung tinggi. Seseorang yang sudah bekerja selama bertahun-tahun dianggap loyal sehingga pantas mendapatkan gaji tambahan dan kenaikan pangkat.

Pada era yang sekarang, lamanya seseorang bekerja tidak lagi menentukan jumlah upah dan jabatan yang didudukinya. Persaingan global saat ini lebih mengedepankan pembuktian kualitas atau kemampuan.

Pada era sekarang ini, seseorang yang membuktikan integritasnya layak dapat kenaikan gaji dan promosi jabatan.

5. Kesuksesan diraih jika mengikuti jejak karir

Mengikuti jejak karir mampu membawa seseorang meraih kesuksesan. Namun, mitos tentang jejak karir ini tidak selamanya benar.

Misalnya, Sarjana Komputer akan sukses jika menjadi seorang pengajar atau seorang tutor.

Sukses atau tidaknya karir Anda bergantung pada passion dan kecintaan Anda terhadap pekerjaan tertentu. Ketika Anda tidak suka pada satu pekerjaan, tidak ada salahnya untuk beralih ke pekerjaan yang lain. Asalkan, peralihan ini dimanfaatkan sebagai pembelajaran untuk mengembangkan diri.

6. Perkembangan karir adalah yang paling utama

Memiliki karier yang cemerlang sudah pasti adalah impian banyak orang. Sukses tidaknya karier juga tergantung kerja keras. Namun, karier bukanlah yang utama.

Anda juga butuh refleksi dan liburan saat menapak dunia kerja. Tidak bagus terlalu memaksakan diri sendiri karena akan memicu terjadinya stress.

7. Mengajukan resign ketika merasa tidak nyaman

Resign biasanya dilakukan ketika seseorang sudah tidak nyaman di perusahaan tempat kerjanya sekarang. Namun, proses resign harus dulu diteliti lebih dalam lagi. Ketahui dulu apa yang menyebabkan diri Anda tidak betah kerja di perusahaan yang sekarang ini.

Jika Anda belum menemukan jawaban yang tepat, jangan pernah mencoba untuk mengajukan resign. Ini akan menjadi batu sandungan ketika ingin melamar kerja di tempat lain. Terlebih jika Anda belum pasti mau bekerja di perusahaan mana nanti.

Mitos-mitos karir di atas ini jangan terlalu dipercaya. Sukses atau tidaknya seseorang dalam berkarier tergantung skill, keuletan, kegigihan, dan kemauan dalam dirinya. Sukses juga bisa diraih siapa saja tanpa terkecuali. Asalkan ia mau bekerja keras untuk meraih kesuksesan tersebut.

--

--

Salam Sukses

TOG INDONESIA
TOG INDONESIA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun