Mohon tunggu...
Togar Sianturi
Togar Sianturi Mohon Tunggu... Lainnya - Direktur

SolusiPro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

MENTORING: Fasilitas yang Kita Perlukan untuk Bertumbuh dan Memuliakan Allah

8 Maret 2018   09:57 Diperbarui: 9 Maret 2018   17:50 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya kerap kali tidak menyadari kesalahan yang saya lakukan, sebab saya juga pasti mengusahakan sebaik-baiknya untuk tidak melakukan apa yang saya tahu salah. Tetapi saya sangat bersyukur karena Tuhan mengaruniakan saya para mentor yang secara personal mengenal dan membimbing saya. Terkadang yang terbersit di benak saya adalah bagaimanakah nasib teman-teman saya yang memiliki posisi dan tanggungjawab yang sama sebagai gembala tetapi tidak punya satu orang mentor pun yang dapat menunjukkan kesalahannya. Benar bahwa Roh Kudus pasti menuntun kita, tetapi Tuhan sendiri yang telah mengangkat pemimpin-pemimpin yang bisa menuntun kita, mentor adalah kebutuhan semua orang percaya termasuk para gembala-gembala.

Seperti Paulus mengingatkan jemaat di Roma; orang-orang Yahudi yang memegahkan hukum Taurat tetapi kenyataannya merekalah yang justru melanggar hukum Taurat itu,"Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu? Seperti ada tertulis: "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain." Roma 2:23-24." Jadi orang yang getol membela sesuatu belum tentu ia sendiri sungguh-sungguh melakukan apa yang ia ributkan atau fokus ajarkan. Kita memiliki sisi-sisi yang tak bisa kita lihat sendiri, kita butuh orang lain untuk menyatakannya kepada kita. Tetapi apakah anda punya mentor yang secara pribadi anda dapat memberi pertanggungjawaban padanya, sang mentor komit pada pertumbuhan anda dan untuk menyatakan segala kebenaran pada anda?

Sejujurnya, mudah sekali kita menyimpulkan bahwa orang-orang yang mengaku sebagai Kristen hari ini adalah justru orang-orang yang mempermalukan kekristenan yang sebenarnya diajarkan Alkitab. Mereka yang menjadi Kristen karena dilahirkan di dalam keluarga Kristen, atau mereka yang hanya beragama Kristen dan mereka tidak pernah benar-benar dijadikan Kristen atau murid Yesus seperti amanat agung Tuhan Yesus. Mereka meneriakkan pembelaan terhadap kekristenan padahal mereka sendiri tidak melakukan apa yang Kristus perintahkan bagi orang yang mengaku Kristen. Sekali lagi, adakah orang yang secara jujur, benar dan tegas menyatakan hal itu untuk untuk hidup anda?

1. UJI KEKRISTENAN ANDA HARI INI

Benarkah kita sudah menjadi seorang Kristen seperti yang Tuhan Yesus maksudkan? Ataukah kita hanya mengikuti pola yang sudah keliru dari generasi-generasi sebelumnya? Ini sangat penting, sebab jika kita tidak jelas dengan keristenan yang Alkitab ajar, peluang terbesar kita adalah menghina kekristenan yang sejati. Pelajari apa yang Yesus katakan tentang menjadi pengikutNya dari kitab Injil, pelajari bagaimana mereka hidup di dalam Kisah Para Rasul lalu selidiki bagaimana surat-surat rasul memperjelas hidup kekristenan dalam masa gereja mula-mula. Kemudian biarkanlah kebenaran itu mengubahkan hidup kristenan anda!

2. MULIAKAN ALLAH DENGAN MELAKUKAN PERINTAHNYA

Selanjutnya lakukanlah semua yang Dia perintahkan bagi kita, sebab hanya dengan cara demikian kita memuliakan Allah serta tidak menjadi penghujat bagi namaNya di mana pun kita berada. Kita pasti menaati seseorang dalam keseharian kita, apakah itu atasan kita atau orang tua kita bahkan mungkin diri kita sendiri, lebih daripada itu taatilah Tuhan dan firmanNya!

3. CARI MENTOR BAGI ANDA HARI INI

Mentor bukan segalanya, tetapi anda bisa lihat betapa anda sangat membutuhkan mentor untuk membantu anda. Mentor tidak menggantikan kerja Roh Kudus atau manfaat firman, tetapi mentor mengerjakan bagian yang memang Tuhan rencanakan sehingga Dia memperkenalkan hal itu kepada kita. Pastikan anda memiliki mentor rohani secara pribadi yang mengenal dan komit untuk anda, bukan hanya mentor lepasan saja! Sebab tak sedikit orang yang menyebut saya sebagai mentor mereka, tetapi saya tidak pernah merasa dan tidak pernah membuat komitmen mentoring dengan mereka. Itu adalah type mentor lepasan tanpa komitmen.

Bapa, saya sangat bersyukur untuk semua mentor yang Engkau berikan bagi saya. Saya akan terus memaksimalkan kehadiran mereka bagi hidup saya. Amen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun