Mohon tunggu...
Taufik Nurhidayat
Taufik Nurhidayat Mohon Tunggu... lainnya -

Wanna be a Social Journalist.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Trenyuh

8 Mei 2013   05:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dalam ruang menuju timur,

perjalanan bergejolak seirama jiwa.

kaca di pinggir wajah berembun

berlinang rindu-rinduku yang belum semua cair padamu.

masakanmu masih belum terhapuskan lezatnya.

dan ruang ini terus melaju serta mengijinkan angin menyambar khayalku.

sejuk, dingin, aku trenyuh.

hanya kau yang sejuk nan hangatnya menyamankan: Ibu.

belum tiba Jogja, aku sudah mengidamkan kembali pada kota kecil kita;

yang berdebu, bergelora, dan menyalakan haru.

(clp-yk, 6/5/2013)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun