Bulan september saya pikir akan menjadi september ceria ketika tadi menyaksikan Timnas Indonesia U 16 sedang leading 1-0 atas Timnas Malaysia U 16, kebetulan saya baru pulang kerja dan langsung menyalakan televisi dan melihat ada pertandingan Indonesia vs Malaysia dan tadi saya menyaksikan ketika menit menunjukan menit ke 80.
Saya pikir ini momentum bagus buat timnas kita, dan selentingan komentator di televisi begitu gencar memuji permainan indonesia yang berhasil unggul atas Malaysia. Tak muluk2 sebenarnya harapan saya cukup mempertahankan kedudukan saja sampai peluit akhir dan pastinya timnas bisa juara. Tapi apa mau dikata mungkin mental pemain muda kita masih belum sehebat mental tim lawan , dimenit2 akhir justru pemain2 indonesia membuat kesalahan fatal dan menciptakan hadiah penalti buat tim Malaysia yang akhirnya merubah kedudukan menjadi 1-1 .
Sungguh hal yang membuat saya langsung down buat melanjutkan menonton pertandingan itu lagi , lalu sejenak mengalihkan chanel karna saya pikir pasti kalau adu penaltipun kita pasti akan kalah. Karena lagi2 mental juara timnas kita memang "belum" ada.
Dan terbukti juga ternyata timnas Indonesia akhirnya harus mengakui kemenangan tim Malaysia yang begitu dramatis karna tadi ternyata timnas Indonesia juga tadi sudah leading 2-0 karna 2 penendang Malaysia gagal, tapi lagi2 mental berbicara kita pun akhirnya kalah setelah tiga penendang kita 3 kali berturut 2 gagal. Sementara penendang terakhir Malaysia berhasil menyarangkan gawang dan merubah skor menjadi 2-3.
Ironiss ... Tapi yang menarik dari pertandingan yang saya tonton hanya beberapa menit tadi adalah mengenai komentar2 dari komentator yang menyatakan ada kejanggalan dari keputusan2 wasit yang memimpin pertandingan, seperti contohnya wasit tidak pernah mengeluarkan kartu kuning kepada tim Malaysia dan satu lagi mengenai perpanjangan waktu yang dinilai terlalu lama yaitu 4 menit. Itu yang menjadi pertanyaan saya apa mungkin pertandingan ini sudah diatur oleh para mafia bola atau memang timnas kita yang selalu sial bila bertemu Malaysia ??
Mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang ....
Salam
