Mohon tunggu...
Tohir
Tohir Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat kopi saset

Penyuka teknologi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-jalan Menghasilkan Uang

6 Januari 2016   20:29 Diperbarui: 10 Mei 2020   20:43 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan-Jalan Menghasilkan Uang - Kali ini akan sedikit mengulas tentang jalan-jalan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia jalan-jalan berarti berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan berjalan kaki. Kata jalan mengalami perkembangan lebih luas dari sekedar arti dasarnya. Jalan-jalan identik dengan berekreasi, dan merupakan hal yang menyenangkan. Jalan-jalan disini saya artikan sebagai berwisata dari satu tempat ketempat lain dengan kondisi yang menyenangkan.

Lalu apa hubungannya jalan-jalan, wirausaha dan menghasilkan uang? Sedangkan jalan-jalan sendiri identik dengan menghabiskan uang. Mari kita coba hubungkan antara jalan-jalan dengan berwirausaha menghasilkan uang.

Jalan-Jalan Menghasilkan Uang

Definisi wirausaha menurut saya adalah mengusahakan sesuatu hal atau usaha dengan berfikir kreatif bertujuan akhir mendapatkan uang. Berwirausaha identik dengan uang dan penghasilan. Pada artikel ini penulis akan berbagi pengalaman tentang jalan-jalan yang menghasilkan uang.

Bagaimana caranya ?

Sedikit prolog, dari mana seorang fotografer mendapatkan penghasilan kalau bukan dari hasil foto yang mereka dapatkan?. Atau pertanyaan bagaimana seorang penulis buku mendapatkan uang kalau bukan dari karya buku yang mereka jual?. Di artikel ini kita akan mencoba menjadi seperti mereka berdua, paling tidak meniru konsep dalam menghasilkan uang milik mereka.

Jika pertanyaanya bagaimana caranya, maka banyak sekali cara yang dapat dilakukan. Sebagai contoh, jika kita seorang penjual baju resmi khusus wanita, maka bawalah baju di mobil untuk di jual di tempat wisata, jika kita penjual sepatu maka tawarkan sepatu yang kita jual di tempat wisata yang kita singgahi. Bukan itu yang akan di bahas, karena terlalu konfensianal. Bukan fokus berwisata, malah asik jualan. Hehe.

Misalnya Anda sedang-jalan-jalan Ke kawah putih di Bandung, Anda bisa menuliskan pengalaman Anda, dokumentasikan melalui foto lalu simpan dukumentasi Anda. Karena tulisan dan foto Anda dapat di komersialisasikan. bagaimana caranya?..

Cara Pertama

Jika kita memiliki situs online atau akun media sosial seperti, facebook, twitter, blog, website toko online.

Kita bisa sembari mempromosikan blog/toko online kita di tempat-tempat wisata. Prinkan tulisan dengan ukuran kecil alamat website kita, kemudian bagikan di tempat wisata yang kita kunjungi sembari berkenalan dengan pengunjung lain. Karena promosi didaerah pariwisata sangat prospek, dan tidak akan ada yang cuma-cuma. Situs kita akan ramai dari hari kehari.

Memotret dan menulis apa saja yang kita lihat di tempat wisata. Untuk apa?. Jika kita memiliki blog kita bisa menulis artikel tentang tempat-tempat tersebut, lalu kita postingkan di blog. Jika hal ini rutin kita lakukan maka lambat laun blog kita akan kaya konten original dan dapat di uangkan.

Lalu bagaimana jika kita tidak memiliki situs online? Akan di jelaskan di cara kedua berikut.

Cara Kedua

Konsepnya masih sama dengan cara pertama, hanya saja yang kita promosikan adalah toko atau usaha nyata kita. Misalnya, kita memiliki sebuah toko serba ada, letaknya di Purwokerto, dan saat itu kita sedang berwisata ke Dufan Jakarta. Cobalah untuk akrab dan menjalin pembicaraan, promosikan tempat-tempat wisata di Purwokerto dan selalu sebutkan alamat rumah atau tempat usaha anda. Lakukan hal tersebut berulang setiap anda bertemu pengunjung lain dengan nada akrab dan menyenangkan. Percaya atau tidak, salah satu dari mereka pasti akan ada yang berkunjung ke purwokerto dan akan teringat dengan alamat usaha kita.

Fungsi dari promosi yang kita lakukan akan dipanen di masa depan. Bayangkan, mereka dapat menceritakan dari mulut ke mulut tentang Purwokerto. Imbasnya Purwokerto menjadi kota yang ramai, toko kita juga akan terkena dampaknya.

Cara Ke Tiga

Menjual tulisan dan foto kita ke media masa atau para blogger yang butuh artikel atau foto orisinil. Jika kita tidak ahli di bidang media sosial atau media online, namun kita memiliki kemampuan dalam menulis atau mengambil foto, maka juallah tulisan atau foto yang kita dapat dari tempat wisata tersebut. Banyak media masa nasional yang berani membayar sampai 350 ribu hanya untuk sebuah liputan artikel yang berkualitas dan unik.

Jika anda hobi jalan jalan di tempat-tempat wisata di indonesia ( seperti desa wisata), anda bisa menuliskannya dan menjualnya kepada situs/blog dengan konten traveling atau pariwisata.

Cara ke Empat

Lakukan penjualan terhadap produk anda, dengan menjalin relasi baru yang prospek. Apa maksudnya?

Maksudnya adalah jika anda penjual jam tangan antik, maka fotolah setiap jam tangan yang anda punya di handphone. Tawarkan secara langsung kepada pengunjung lain, siapa tahu mereka tertarik dan mau membeli namun teransaksi dilakukan terlebih dahulu. Di hari berikutnya uang ditranfer dan barang dikirim.

Cara ke Lima

Mencoba menjadi seorang trader forex, saham atau investor. Dengan menjadi seorang investor, anda bisa bekerja dari mana saja selama anda terhubung ke internet. Banyak platform sosial trading atau broker yang bisa anda temui, namun pilihlah yang legal.

Terimakasih, Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun