Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kotekatrip-21: Bertukar Cerita tentang Dunia namun Indonesia tetap Istimewa

8 Agustus 2024   18:28 Diperbarui: 8 Agustus 2024   18:32 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sebelumnya saya mau sampaikan maaf dulu sama Mbak Gana dan Bu Palupi karena baru hari ini saya bisa menuliskan tentang pengalaman Kotekatrip-21 yang diadakan pada 2 Juni 2024 lalu dengan tujuan Broadway Alam Sutera, Tangerang.

Jarak Bekasi -- Tangerang tidak bisa dibilang dekat, hanya orang-orang yang punya niat dan nekad saja yang sepertinya akan berangkat. Lokasi tempat tinggal saya bisa dibilang cukup jauh dari stasiun, sehingga untuk menuju ke sana saya harus naik ojol dulu kurang lebih 30 menit.

Sampai di stasiun Klender Baru saya naik kereta dan transit di stasiun Tanah Abang, kemudian berpindah kereta tujuan stasiun Rawa Buntu kemudian dilanjutkan lagi dengan ojol menuju lokasi acara.

Setelah berkutat dan berpusing ria dengan perjalanan yang cukup panjang dan sangat memakan waktu, akhirnya sampai juga emak-emak dari Bekasi ini di Broadway Alam Sutera (BAS) Tangerang.  

BAS terletak di kawasan The Flavor Bliss yang merupakan salah satu tempat nongkrong hits anak muda masa kini terutama yang tinggal di area Tangerang. Ciri unik yang membedakan BAS dengan tempat nongkrong serupa adalah view yang dibuat mirip dengan Broadway Street yang ada di New York.

Jangan khawatir, kalau hanya mau datang dan duduk-duduk sambil menikmati suasana , kita nggak perlu mengeluarkan uang karena pihak manajemen The Flavor Bliss menyediakan bangku-bangku di area BAS yang bisa digunakan oleh semua pengunjung secara gratis...tis...tissss!

Image : Pribadi
Image : Pribadi

Agar lebih mendukung kemiripannya dengan Broadway Street di New York, BAS pun dilengkapi dengan hiasan lampu-lampu yang epic. Sayangnya, kami ke sana di siang hari, sehingga lampu-lampu yang membentang di sepanjang area BAS belum dinyalakan. Walau begitu, BAS memiliki banyak spot yang bisa dimanfaatkan untuk berswafoto. Dijamin hasilnya keren banget.

Image : koleksi Koteka
Image : koleksi Koteka

Seperti tempat kongkow pada umumnya, BAS memiliki banyak tempat kuliner yang akan memanjakan lambung kita. Tim KOTeKA kemarin memilih berkuliner di Kopi TM. Menu yang ditawarkan cukup variatif, mulai dari roti, nasi, mie, makanan barbeque, makanan dengan ciri khas Asia, Dimsum, dan juga aneka minuman panas dan dingin. Semuanya dibandrol dengan harga jual yang masuk akal.  Tak hanya ruang makan indoor, Kopi TM menyediakan pula ruang outdoor sehingga memberi keleluasaan pada pengunjung yang mungkin lebih suka makan dan minum di ruang terbuka.

Image : Pribadi
Image : Pribadi

Image : Pribadi
Image : Pribadi

Oh, ya, saya mau cerita dulu apa alasan yang melatarbelakangi saya nekad mau ke Tangerang untuk ikut Kotekatrip kali ini.

Entah ini KOTeKA Trip ke berapa untuk saya, yang pasti saya selalu merasa senang bisa punya kesempatan untuk bergabung dalam sejumlah event dari komunitas ini. Di antara member-membernya mungkin hanya saya yang belum menginjakkan kaki di luar negeri (hiksss kasihan sekali, ya). Tetapi mendengar cerita-cerita dari member yang lain saya merasa terpacu untuk bisa melakukan hal yang sama. Selagi masih punya harapan, mimpi itu bisa terwujud, bukan? Walau tetap ujung-ujungnya ke kondisi keuangan. Hahahaha.

Bagi saya, semua event Koteka selalu menarik, namun di event kali ini ada yang agak lain, yaitu kesempatan untuk bisa bersua dengan sosok Mbak Gaganawati sang Pioneer KOTeKA yang kebetulan sedang pulang ke Indonesia.

image : Grup Koteka
image : Grup Koteka

Saya pribadi sudah mengenal nama Mbak Gana sejak saya bergabung di Kompasiana tahun 2011 lalu. Sosoknya yang ramah dan Indonesia banget membuat saya (dan siapapun) selalu terinspirasi. Saya mulai berinteraksi dengan Mbak Gana ketika saya join menjadi bagian dari Komunitas Koteka. Komunitas yang bagi saya membuka banyak peluang dalam bidang kepenulisan. Dari Koteka saya punya lebih banyak pengalaman mengunjungi lokasi-lokasi menarik di Jakarta, dari Koteka saya bisa berkenalan dengan komunitas lain di mana saya diberdayakan menjadi blogger tetap dan selalu dilibatkan dalam acara mereka. Dan dari Koteka pula saya bisa punya impian untuk bisa melanglang buana ke negara lain dan semoga segera terlaksana.

Eh, kembali ke soal mbak-mbak cantik yang satu ini, ya. Walau sudah lama diboyong suaminya untuk tinggal di Jerman, tak serta merta membuat Mbak Gana terlihat kebarat-baratan. Contoh kecil saja, beliau lebih memilih pesan minum es soda gembira di antara menu lain yang tersedia di sana. Padahal   Sosoknya yang begitu ramah membuat kami betah berlama-lama untuk berbincang dengan beliau. Ada saja cerita menarik yang disampaikan tentang pengalamannya selama hidup di Jerman. Seharusnya Mbak Gana sudah pulang seminggu sebelumnya, namun karena ibundanya di Semarang tengah sakit makanya beliau memperpanjang masa liburannya di Indonesia. Semoga saat ini kondisi ibunda sudah membaik. Aamiin.

Sayangnya kami tidak punya banyak waktu untuk berbincang lebih lama lagi, rombongan kecil ini pun diboyong ke outlet Vintage Vibes, sebuah tempat yang menjual barang-barang preloved murah meriah. Tak hanya barang preloved, aksesoris lucu-lucu juga ada, lho. Siapa di antara kami yang paling bersemangat, tak lain dan tak bukan Mbak Gana-lah orangnya. Hahahaa.

Image : pribadi
Image : pribadi

Image : Pribadi
Image : Pribadi

sumber : pribadi
sumber : pribadi

Posturnya yang mungil langsung melesat masuk ke outlet Vintage Vibes. Tak sampai 20 menit, dalam keranjang belanjanya sudah ada beberapa potong pakaian aneka model, yang menarik mata saya adalah pilihan kebaya dan juga batik aneka motif.

Wajah Mbak Gana begitu sumringah karena sepertinya outlet ini benar-benar merealisasikan harapannya membawa oleh-oleh yang berciri Indonesia untuk Mbak Gana pribadi juga murid-murid tarinya di sana.

Tak hanya Mbak Gana akhirnya yang belanja, saya dan bu Windu akhirnya juga latah ikut-ikutan belanja, hihi. Lagi-lagi sayangnya kami tak punya waktu bersama lebih lama. Karena mbak Gana harus segera kembali ke hotel, mengambil barang-barang dan berangkat ke airport. Ya, di hari itu juga beliau harus kembali ke Jerman.

sumber : Koteka
sumber : Koteka

Pada hakikatnya bergabung dalam komunitas memang memiliki banyak manfaat. Dengan berkomunitas kita bisa mengembangkan minat, bakat, memperluas jaringan pertemanan, meningkatkan rasa percaya diri juga mendapatkan peluang baru. Itu yang saya dapatkan dari komunitas ini.

Dan bagi saya dalam tiap pertemuan harus ada esensi yang didapatkan. Di pertemuan kali ini saya bisa melihat bagaimana salah satu perempuan Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah bisa survive di negeri orang tanpa meninggalkan jati diri bangsanya. Kesederhanaan dalam bertutur juga masih sangat Indonesia. Di pertemuan ini juga saya bisa mendengar cerita para peserta trip ini tentang pengalaman mereka melakukan perjalanan kemana-mana kemudian saling bertukar cerita. Namun, benang merah yang bisa ditarik adalah, walau sudah kemana-mana, Indonesia tetaplah bagian yang istimewa.

Sebagai kata penutup, saya ucapkan banyak terima kasih pada Koteka, Mbak Gana, Bu Palupi, yang sudah memfasilitasi pertemuan siang itu. Terima kasih juga untuk tukar ceritanya Om Sutiono Gunadi, Om Bugi Sumirat, Bu Indria Salim, Mbak Bayu Fitri, Mbak Yanemila, Ibu Windu, dan peserta lain yang (mohon maaf) mungkin lupa tersebut namanya. Senang sekali rasanya menjadi bagian dari komunitas ini. Semoga kita semua diberikan kesehatan agar bisa kembali berjumpa dalam kesempatan yang berbahagia.

Bekasi, 8 Agustus 2024
Salam sayang,
Ajeng Leodita

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun