Caranya gampang, tinggal melakukan reservasi di www.indonesiakaya.com.
Saat sudah di lokasi, pengunjung yang akan menonton perutunjukan di auditorium akan mendapatkan gelang lucu bertuliskan Penikmat Seni.
Untuk yang hanya ingin melihat-lihat Selasar GIK, kamu bisa datang sesuai jam operasional mereka pukul 10.00 -- 21.30 setiap hari.
Oh satu lagi, ini cukup penting, pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman.
Karena konsepnya digital jadi semua serba elektronik takut terjadi korsleting listrik.
Semua yang bisa dinikmati di GIK ini bisa didapatkan secara gratissss. Baik untuk berjalan-jalan di Selasar GIK atau mau menonton pertunjukkan di auditorium.
Bagi saya GIK ini tak ubahnya museum. Namun, GIK mencoba untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia dengan cara yang berbeda.
Mengusung konsep modern diharapkan lebih bisa diterima oleh masyarakat terutama anak-anak masa kini yang hidup berdampingan dengan segala hal yang berbau digital tanpa menghilangkan falsafahnya.
Kebudayaan tidak akan hilang jika terus dilestarikan. Maka, ajak keluarga kita dan orang-orang tersayang untuk terus menjadi pelestari kebudayaan dengan tetap menjaga identitas bangsa.
Sebagai penutup saya ucapkan terima kasih pada KOTeKA, Mbak Gana, Bu Palupi dan juga Om Taufik sebagai partner jalan-jalan kemarin.