Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Galeri Indonesia Kaya, Digitalisasi Budaya Tanpa Hilangkan Substansinya

14 Januari 2024   12:57 Diperbarui: 14 Januari 2024   14:20 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Monolog ini merupakan adaptasi dari cerpen Putu Wijaya yang berjudul DAM, bercerita tentang seorang Dalang yang mengisahkan peristiwa dalam sebuah pengadilan.

Wawan memerankan 3 tokoh sekaligus, yakni sebagai Hakim, Jaksa dan juga terdakwa. Dikisahkan seorang yang kaya raya yang dihabisi nyawanya hanya karena ia memiliki kendaraan mewah.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Walau memang bersalah, namun biasanya dalam proses persidangan pelaku akan mendapatkan pembelaan lebih dulu. Sayangnya, karena kondisi ekonomi pelaku yang tidak berharta sehingga dalam proses hukum ia tidak mendapatkan kesempatan pembelaan lebih dulu.

Lalu, Sang Jaksa dengan angkuhnya langsung saja memutus hukuman mati pada tersangka dan Hakim menerimanya tanpa tedeng aling-aling.

Kasus-kasus semacam ini memang seringkali terjadi di negeri kita dan melalui monolog ini Wawan coba mengingatkan kembali pada penontonnya.

Sejujurnya ini adalah kali pertama saya menonton secara langsung teater monolog dan saya benar-benar terpukau melihat kepiawaian seorang Sofwan dalam memerankan masing-masing tokoh.

Koleksi GIK // Foto bersama penonton di Auditorium
Koleksi GIK // Foto bersama penonton di Auditorium

Selesai dengan Monolog Topeng Dam, kami pun meninggalkan ruang auditorium menuju ruang pameran digital.

Sebagai informasi, karena kapasitas auditorium hanya 150 penonton, maka untuk teman-teman yang ingin menyaksikan pertunjukkan seni di akhir pekan akan diminta untuk melakukan reservasi lebih dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun