Mulai dari Greet the guests (menyambut tamu), Offer a beverage (menawakan minuman), Serve beverages and offer an appetizer (menyuguhkan minuman dan menawarkan makanan pembuka), Take food order (mengambil pesanan tamu), Serve food (menyuguhkan makanan yang dipesan tamu), Two-five minute check back (Dalam beberapa menit kembali memeriksa bila mungkin ada pesanan atau alat makan yang kurang atau ada permintaan tambahan dari tamu), Clear up (membersihkan meja dari bekas alat makan yang sudah selesai dipakai), Suggest desserts and after dinner drinks (menawarkan makanan atau minuman penutup), Present the bill (menyerahkan tagihan), dan yang terakhir adalah Collect payment and thank the guests (menerima pembayaran dan ucapkan terima kasih pada tamu).
Apakah pertanyaannya sekadar itu saja? Tidak. Dalam industri perhotelan, SDM yang dipekerjakan dituntut untuk memiliki inisiatif yang tinggi.Â
Saat itu, HRD memberikan beberapa contoh kasus yang mungkin terjadi sepanjang periode saya menjalankan OJT, seperti: bagaimana jika menu yang disuguhkan tidak sesuai dengan pesanan tamu? Bagaimana jika tidak sengaja menumpahkan makanan atau minuman di meja tamu? Bagaimana jika tamu akhirnya terpaksa menunggu pesanannya lebih lama?Â
Perlu diingat, walaupun industri hospitality ini mengedepankan kepuasan pelanggan, tetap dalam memecahkan sebuah masalah harus melalui pemikiran yang bijak. Kenapa? Karena terkadang tidak semua kesalahan yang muncul adalah dari industrinya. Itulah kenapa di industri perhotelan juga kami diajarkan mengenal tipe-tipe tamu yang akan kami hadapi.
Mulai terjun lapangan
Dulu saya berpikir, setelah lulus sekolah harus bisa langsung bekerja, karena saya punya mimpi bisa melanjutkan jenjang kuliah dengan biaya sendiri.Â
Kebetulan di tempat saya magang (infonya saat itu) ex-trainee bisa dapat kesempatan untuk di-hire menjadi karyawan setelah lulus sekolah, dengan beberapa syarat pastinya. Akhirnya, saya menerapkan standar pencapaian untuk diri sendiri demi bisa bekerja di sana.
Mematuhi aturan yang berlaku
Tiap tempat sudah pasti ada aturan yang mengikat. Biasanya aturan-aturan tersebut dibuat secara tertulis. Baca poin per poin dengan seksama.Â
Untuk di industri hotel, sebagai SDM kami wajib memperhatikan kedisiplinan waktu, kerapian dan kebersihan diri yang menjadi kunci utama. Contoh, tidak terlambat masuk kerja, memperhatikan kebersihan dan kerapian diri mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, juga kebersihan dan kerapian pakaian. Selanjutnya beberapa peraturan lain sesuai kebijakan masing-masing hotel.
Menjaga hubungan baik dengan semua personil hotel