Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Blog Sebagai Sarana Curhat Perempuan yang Bisa Berdampak Cuan

27 Oktober 2023   14:46 Diperbarui: 27 Oktober 2023   14:49 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pribadi / Bersama Komunitas Emak Blogger

Walaupun saat ini aktivitas blogging mulai tersisihkan dengan keberadaan platform audio visual seperti Youtube, Instagram, atau Tiktok yang kini hampir merajai dunia internet, namun masih banyak orang yang memilih untuk menulis di blog dengan bermacam alasan.

Saya pribadi lebih memilih menjadi blogger dengan alasan :

  • Menyalurkan hobi

Hobi menulis sudah ada sejak kecil. Mulai dari menulis cerpen yang akhirnya sekarang jadi menulis di banyak kanal. Hal ini tentunya sebuah perkembangan yang bagi saya cukup baik. Artinya saya lumayan naik level di dunia kepenulisan. Seiring bertambahnya umur, saya jadi introvert. Sulit bicara di depan umum. Lebih nyaman semua dilakukan di dunia maya tanpa. Menjadi blogger adalah sebuah sarana menyalurkan hobi dengan mempertimbangkan ke-introvert-an saya saat ini.

 

  • Menulis bisa dimana saja

Sebagai orang yang juga bekerja, saya bisa menulis di kantor, di saat jam istirahat atau menunggu waktu pulang. Walaupun nggak bisa langsung selesai, biasanya saya lanjutkan di rumah. Jika dapat bonus waktu "me time" dari suami, saya bisa pergi ke suatu tempat selama berjam-jam hanya untuk menulis. Sementara urusan anak di-handle suami dulu.


  • Menulis itu cukup di belakang layar

Beberapa vlogger dengan konten tertentu idealnya harus berpakaian rapi dengan mendatangi lokasi ngonten yang akan dijadikan bahan. Hal ini tentunya harus mempersiapkan diri karena nantinya bicara di depan kamera. Eh, tapi ini tergantung kontennya, ya. Sementara blogger, bisa nggak perlu pakai mandi, masih pake baju tidur, atau sambil rebahan di atas kasur sambil nulis untuk blog-nya. Blogger itu santai, hehehe.


  • Tidak perlu banyak sarana dan prasarana

Saya pribadi cukup punya modal sarana untuk menulis dan memposting di web. Misal gawai. Atau yang agak keren sedikit sekarang pakai laptop sehingga lebih enak dalam proses editing tulisan.


  • Lebih mudah menjadi blogger untuk yang sudah berusia senja

Ini bukan intimidasi usia, ya. Tapi untuk saya pribadi, orang-orang di usia yang tidak muda lagi butuh waktu yang lebih banyak dari pada yang muda untuk mempelajari teknologi yang berhubungan dengan pembuatan video. Ditambah lagi dengan fitur-fitur yang seiring waktu terus membuat pembaharuan agar tampilan video semakin kekinian. Bandingkan dengan menulis, menulis ini sudah kita kenal di bangku sekolah dasar, bahkan sejak balita sudah ada anak yang dikenalkan dengan dunia tulis menulis oleh orang tuanya. Yang perlu dipelajari paling hanya penggunaan EYD, penempatan tanda baca atau meminimalisir pengulangan kata yang ada dalam 1 judul tulisan, oh ya, ditambah penggunaan judul yang menarik. Hal itu bisa dipelajari dari kebiasaan membaca.




Koleksi pribadi / Blog pribadi
Koleksi pribadi / Blog pribadi

Menjadi blogger tak bisa dilepaskan dari kebiasaan blog walking. Blog walking adalah aktivitas mengunjungi blog lain. Hal ini jelas memiliki banyak manfaat, selain kita bisa mengetahui perspektif blogger lain, juga bisa menambah wawasan dan perbendaharaan kata. Kebiasaan blog walking ini yang akhirnya membuat saya tahu, bahwa saat ini sudah banyak teman-teman saya yang perempuan atau ibu-ibu, yang lebih suka menuliskan isi kepala dalam sebuah blog dari pada misuh-misuh di media sosial mereka. Yang mulanya mungkin isinya curhat rumah tangga, akhirnya berkembang menjadi ide-ide yang lebih bermanfaat untuk banyak orang. Biasanya akan mengerucut menjadi hal-hal yang mereka minati atau yang menjadi kesehariannya. 

Koleksi pribadi / Bersama Komunitas Emak Blogger
Koleksi pribadi / Bersama Komunitas Emak Blogger

Misalkan teman-teman yang profesinya sebagai guru, mereka rata-rata akan menyoroti lingkungan sekolah. Mulai dari keresahan pada dunia pendidikan sampai dengan memposting profil guru atau murid-murid berprestasi di sekolahnya. Ada pula yang aktif di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya, biasanya yang akan dituliskan tak jauh dari kebijakan RT-RW, soal PKK, kebersihan dan keamanan lingkungan, maupun acara-acara yang diadakan di lingkungan sekitarnya. Untuk ibu rumah tangga biasanya akan membagikan kisah-kisah parenting-nya atau kehidupan berumah tangga semisal cara me-manage hubungan antara suami istri, mengelola uang bulanan, cara pengambilan keputusan antara suami istri, bisa juga membagikan resep yang biasa dimasak di rumah dan sebagainya.

Makin sering kita mengisi blog dengan artikel yang mengedukasi, maka makin besar kemungkinan cuan itu berdatangan.

Di perayaan Blogger Nasional ke-16 ini, harapan saya, semakin banyak orang yang berminat dan menjadikan dirinya sebagai blogger. Baik hanya blogger yang menyalurkan hobi curhat atau blogger profesional. Buatlah diri kita dikenal banyak orang, bahkan sampai kita tak lagi ada di dunia.

Seperti kata-kata berikut,

"Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah". - Pramoedya Ananta Toer

Salam sayang,

Ajeng Leodita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun