Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kotekatalk-148: Mengenal Banyumas yang Tatag Teteg Tutug dalam 60 Menit

21 Oktober 2023   20:49 Diperbarui: 21 Oktober 2023   20:52 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Kali pertama bisa join di link zoom Kotekatalk, salah satu program dari Komunitas Kotekasiana, rasanya senang sekali. Setelah minggu lalu absen karena baru lihat whatsapp dari Mbak Gaganawati Stegmann satu jam setelah acaranya selesai.

Sabtu sore ini kami diajak mengenal lebih dalam tentang Kabupaten Banyumas yang merupakan hasil kerjasama Kotekasiana dan Komunitas Kompasianer Cablaka Banyumas. Pembicara kali ini adalah sosok Bapak Bahruddin, S.E., M.Si., Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, beliau pun merupakan spesialis Community Based Tourism  (CBT).

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Banyumas merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah dan Purwokerto sebagai ibukotanya. Dengan luas 1.328 km, Banyumas memiliki banyak tempat wisata. Salah satunya Desa Wisata Pekunden sebagai juara pertama Desa Wisata Terbaik se-Jawa Tengah tahun 2022.

Bicara tentang Banyumas, tentunya tak lepas dari Bahasa Ngapak. Bahasa khas Banyumasan ini memang cukup terdengar unik di telinga. Tagline "Ora ngapak, ora kepenak" pasti nggak asing, kan?

Selain itu, ada pula slogan dari Kabupaten Banyumas yakni, Tatag Teteg Tutug yang masing-masing jika diartikan Tatag adalah gagah berani dan bertekad kuat, Teteg yakni berprinsip teguh pada norma juga bersih dan jujur, sementara Teteg yaitu melayani dengan tulus.

Sebelum acara dimulai, kami sudah disuguhi video liputan tempat produksi keripik tempe Banyumas. Pak Bahruddin menjelaskan, Keripik tempe merupakan salah satu oleh-oleh khas Kota Patriot itu. Berbahan dasar kedelai yang kemudian diiris tipis kemudian diberikan adonan tepung berbumbu membuat makanan ini bisa menjadi pengganti lauk atau hanya dijadikan cemilan.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Selain itu ada pula Tempe Mendoan. Asal kata dari "mendo" dalam Bahasa Banyumasan (Ngapak). Berarti setengah matang. Bahannya mirip dengan keripik tempe, yakni tempe dan tepung berbumbu yang diberi irisan daun bawang, hanya yang membedakan adalah metode menggorengnya. Tempe ini cukup digoreng setengah matang dan dinikmati bersama sambal kecap yang sedap. Tempe mendoan ini sudah dikenal cukup lama sebagai makanan khas Banyumas. Karena lebih enak dinikmati dalam kondisi hangat, agak sulit menjadikan tempe mendoan ini sebagai oleh-oleh. Namun, para pedagang mendoan tak kehabisan akal. Mereka menjual tepungnya yang bisa langsung kita eksekusi di rumah.

https://www.nibble.id/ Tempe Mendoan
https://www.nibble.id/ Tempe Mendoan

Getuk Goreng Sokaraja, merupakan buah tangan yang tak boleh dilupa. Sesuai Namanya, getuk ini berasal dari Sokaraja, salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Banyumas. Makanan bercitarasa manis ini diolah cukup lama, kurang lebih 3 jam untuk mendapatkan rasa yang manis serta gurih yang pas. Berbahan dasar singkong yang dikukus kemudian dihaluskan. Rasa manisnya berasal dari penggunaan gula aren dalam adonan.  

https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/Input sumber gambar / Getuk goreng Sokaraja
https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/Input sumber gambar / Getuk goreng Sokaraja

Selain getuk goreng, yang terkenal dari Sokaraja adalah sotonya, Sroto Sokaraja.

Yang membuat soto ini berbeda dengan soto lain adalah penggunaan ketupat dan bumbu kacang di dalamnya. Juga tambahan Krupuk Cantir yang terbuat dari singkong.

https://asapena.com/ Sroto Sokaraja
https://asapena.com/ Sroto Sokaraja

Beralih dari kuliner, Pak Bahruddin menceritakan tentang upaya memperkenalkan seni Tari Lengger pada dunia. Tarian ini dilakukan oleh 2 hingga 4 orang penari laki-laki yang didandani menyerupai perempuan. Tarian ini memiliki keunikan tersendiri yakni ada kisah yang berbeda tiap pagelarannya. Saat ini tari Lengger biasanya mengikuti isu-isu sosial yang tengah berkembang dalam masyarakat.

Sebagai penutup, dan juga merupakan jawaban pertanyaan salah seorang peserta kotekatrip sore ini, yakni tentang Batik Kahuripan Banyumas. Motifnya merupakan hasil karya dari pemenang lomba desain batik. Saat ini Batik Kahuripan wajib digunakan oleh PNS Banyumas. 

Sayangnya, kami hanya punya durasi 60 menit untuk berbincang dengan Pak Bahruddin. Walau begitu, kami cukup puas dengan informasi dan cerita yang disampaikan oleh beliau. 

Terima kasih untuk Pak Bahruddin, Bu Ety dari Cablaka dan tentunya Mbak Gana. 

Semoga ada kesempatan untuk langsung berkunjung ke Banyumas.


Salam sayang,

Ajeng Leodita   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun