Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mencetak Tim PKK sebagai Kader Literasi Finansial

17 Oktober 2023   14:14 Diperbarui: 17 Oktober 2023   17:11 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di awal tahun sejumlah koperasi simpan pinjam di Indonesia mengalami masalah gagal bayar. Hal ini tentunya sangat merugikan masyarakat yang sudah menginvestasikan dananya dengan mengharapkan keuntungan. 

Selain itu, koperasi-koperasi sehat yang masih lancar beroperasi pun terdampak dengan isu ini, bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang menarik dananya padahal koperasi tempat mereka berinvestasi tidak bermasalah. Kondisi ini bisa menyebabkan eksistensi koperasi menjadi terancam.

Pengamat koperasi sekaligus Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses) Suroto mengatakan pemicu dari permasalahan gagal bayar ini dipicu oleh rendahnya pengetahuan anggota terhadap tata kelola dan hukum koperasi.

Lantas apa yang menjadi ide agar masalah ini bisa diatasi dan tidak lagi muncul di masa yang akan datang? Yakni, sosialisasi tentang literasi finansial. 

Di sinilah kita mengharapkan munculnya tokoh-tokoh atau pegiat dalam masyarakat yang bisa diharapkan untuk bisa dicetak menjadi penyuluh, motivator dan penggerak atas program yang akan dijalankan. 

Nah, peran ibu-ibu PKK bisa diberdayakan untuk itu. Dapat tugas baru, dong? Tidak. Melainkan bentuk konkret salah satu dari 10 program PKK, yakni pengembangan kehidupan berkoperasi.

jatengprov.go.id
jatengprov.go.id

Literasi finansial sendiri, yakni pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat. (sumber : https://ditpsd.kemdikbud.go.id/)

Saat ini pemerintah sedang tengah giat menggalakkan budaya literasi di berbagai lini. Mulai dari sekolah sampai tingkat lingkungan tempat tinggal. Hal ini menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun masyarakat yang beradab. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk merealisasikannya yaitu dengan cara pembudayaan literasi baik di lingkup keluarga, pendidikan, maupun masyarakat.

Literasi finansial adalah salah satu contoh literasi dasar yang saat ini keberadaannya sangat diharapkan untuk bisa dipahami dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Perkembangan jzman, menuntut masyarakat untuk bisa ikut beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi, terutama dalam bidang ekonomi. Namun dalam praktiknya pemerintah nampak masih kesulitan untuk memberikan arahan kepada masyarakat terkait kondisi ini.

PKK singkatan dari pembinaan kesejahteraan keluarga adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Kendati pun begitu, sebenarnya yang bisa turut andil menjadi bagian dalam PKK ini bukan hanya wanita, namun memang PKK didominasi para kaum ibu.

Alasan yang cukup mendasar, yakni ibu dianggap sebagai fondasi dalam keluarga, selain bisa membentuk karakter anak-anaknya, ibu juga diharapkan bisa mendidik anak dalam urusan keyakinan agama. 

Kesuksesan dalam suatu pembangunan tergantung didukung oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah tenaga kerja. Tenaga kerja yang baik haruslah memiliki karakter yang baik pula. Dan hal itu cukup dipengaruhi dari lingkungan keluarga lebih dulu.

Saking hebatnya sosok ibu, sampai ada sebutan spesial untuk beliau-beliau. Ibu sebagai menteri pendidikan dalam keluarga sampai ibu sebagai madrasah untuk anak-anaknya.

Dalam sebuah lingkungan, PKK memiliki intervensi dalam beberapa kegiatan sekaligus. PKK sebagai kader Posyandu, tim Juru Pemantau Jentik (Jumantik), bermacam pelatihan untuk masyarakat, lomba-lomba pada perayaan HUT Kemerdekaan, pengajian, arisan, sampai jika ada warga yang meninggal dunia pun tim PKK juga turut andil dalam proses pengurusan jenazah hingga pemakaman.

Melihat peran ibu-ibu PKK yang multitalenta, sangat memungkinkan untuk diajak bersinergi menjadi bagian dari kader literasi di lingkungan masyarakat.

Kembali lagi pada harapan tentang adanya kerja sama antara pemerintah dengan tim PKK, dalam aktivitas literasi finansial, masyarakat akan diberi penyuluhan seputar pengelolaan keuangan termasuk cara berinvestasi yang sehat. 

Hal ini tentunya juga berpengaruh dalam pemilihan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Manajemen utang pun ada dalam bab ini, masyarakat akan diajarkan bagaimana mengelola utang dengan baik. 

Pemerintah seyogyanya bisa mengundang tim PKK dalam seminar-seminar keuangan skala kecil. Ini adalah upaya pemberian bimbingan pada tim PKK sebelum terjun ke lapangan. Selanjutnya, tim PKK bisa mendistribusikan ilmunya melalui beberapa metode.

Salah satunya, memberikan informasi saat arisan lingkungan, atau saat pelaksanaan jadwal posyandu. Alasan lain melibatkan PKK di lingkungan setempat, yaitu karena tim PKK sudah pasti paham pola penyampaian yang sesuai dengan budaya masyarakat di lingkungan mereka masing-masing.

Salam,
Ajeng Leodita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun