Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata Kota Tua Jakarta: Lapangan Fatahillah, Saksi Hukuman Mati

22 September 2023   17:34 Diperbarui: 22 September 2023   19:07 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dok.Pribadi / Air Mancur Taman Fatahillah
Dok.Pribadi / Air Mancur Taman Fatahillah
Bentuknya berupa lapangan yang ada di pusat Kota Tua Jakarta. Terdapat sebuah air mancur di sisi tengahnya. Berdasarkan info dari Pamelita (tour guide) air mancur itu bersumber dari wilayah Glodok, Jakarta Barat. Dan menurut Pame lagi, penamaan daerah Glodok berasal penyebutan oleh masyarakat etnis Tionghoa saat itu yang menggambarkan air yang memancur dengan kata "geluduk-geluduk" yang berarti airnya menyembur.  

Namun, pada abad ke-19 air mancur tersebut hilang. Pemerintah Indonesia mencoba menggali lagi area tersebut. Ternyata ditemukan pipa-pipa air di dalam tanah, sehingga keberadaan air mancur itu bukan hanya mitos belaka.

Museum Wayang

Dok.Pribadi / Museum Wayang
Dok.Pribadi / Museum Wayang

Museum ini dulunya difungsikan sebagai gereja oleh Pemerintah VOC. Museum ini diresmikan menjadi Museum Wayang pada 13 Agustus 1975. Sesuai dengan Namanya, museum ini menyimpan sejumlah koleksi Wayang dari Indonesia juga dari negara-negara tetangga. Kok ada wayang di negeri orang? Apa kesenian asli Indonesia ini diakuisisi lagi oleh bangsa lain? Dweeerrrrr!!!

Di beberapa negara lain ada pula kesenian Wayang. Contohnya di Kamboja, seni Wayang ini dikenal dengan nama Lakhaon Nang Sbek. Di Malaysia juga terdapat seni Wayang. Akademisi Bahasa dan Sastra Jawa, Rudy Wiratama mengatakan, Malaysia memiliki tiga jenis wayang yang dikenal, yakni Wayang Jawa, dan Wayang Purwa dari Jawa, serta Wayang Siam yang berasal dari Thailand. Hal ini terjadi karena migrasi orang-orang suku Jawa ke Malaysia pada abad ke-19-20.

Meriam Si Jagur

Dok.Pribadi / Meriam Si Jagur
Dok.Pribadi / Meriam Si Jagur

Dibuat pada tahun 1961 di Makau. Meriam ini milik Pemerintah Portugis dengan maksud mempertahankan Malaka dari Belanda. Beratnya hampir 3,5 ton.

Si Jagur dibuat dari peleburan 16 meriam kecil. Hal itu sebagai alasan dibuatkan ukiran di bagian atas meriam bertuliskan "Ex Me Ipsa Renata Sum"  yang berarti, aku diciptakan dari diriku sendiri.


Monumen Jalur Trem

Dok.Pribadi / Monumen Jalur Trem
Dok.Pribadi / Monumen Jalur Trem

Monumen ini sebagai penanda bahwa alat transportasi masa itu menggunakan Trem atau kereta. Yang membedakan Trem dengan Kereta adalah lokomotif dan gerbongnya lebih kecil. Diawali dari Trem Kuda, Trem Uap, dan terakhir Trem Listrik.

Keberadaan Trem ini kemudian dinonaktifkan pada 1933 tergusur oleh kendaraan jenis baru yang beroperasi di Batavia.

Gedung Jasindo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun