10.Replika Ruang Tamu
Terdapat 3 lukisan pada ruangan ini. Lukisan wajah Pak Basoeki Abdullah, lukisan wajah Nataya Nareerat (istrinya), dan lukisan wajah Cicilia Sidhawati (anaknya).
11.Ruang dan Benda Memorial
Tibalah kita di ruangan terakhir. yang disebut dengan Ruang Memorial. Ruangan ini berupa kamar tidur Pak Bas saat hendak ingin menyendiri untuk membaca buku, mencari inspirasi, juga ruang berdoa. Pak Bas adalah seorang penganut Katholik, terlihat di dalam kamar ini ada patung  Yesus dan Bunda Maria. Ada pula koleksi rosario beraneka warna. Ada kisah yang melatarbelakangi seorang Basoeki Abdullah akhirnya memutuskan untuk menjadi umat Katholik.Â
Saat itu beliau terkena sakit typus. Dalam kondisi lemah, beliau berusaha tetap melukis. Saat itu yang dilukisnya adalah sosok Yesis Kristus. Setelah gambar itu selesai, sakit yang dideritanya sembuh. Hal itu menjadi salah satu alasan Pak Bas memutuskan untuk menjadi penganut Katholik hingga akhir hayatnya.
Semasa hidup Pak Bas banyak menghabiskan waktunya dalam kamar ini sendirian. Dan ia juga menghabiskan sisa usianya dalam kamar ini pula. Kejadian 30 tahun itu menyisakan luka dan rasa kehilangan untuk kita semua.
Di kamar ini semua masih sama seperti saat kejadian nahas malam itu. Termasuk sprei dan selimutnya. Yang diganti hanya lampu penerangan pada langit-langit, CCTV dan AC. Pada toilet, semua alat mandi pun tidak ada yang diganti. Mungkin ini cara keluarga dan pihak pengelola mempertahankan keaslian ruang memorial ini.