Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Serunya Walking Tour Bersama Koteka dan Wisata Kreatif Jakarta

13 Agustus 2023   03:16 Diperbarui: 17 Agustus 2023   14:16 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunker| Dokumentasi pribadi
Bunker| Dokumentasi pribadi
Oh, ya, berhubung bunker ini dekat dengan lokasi parkir motor, jadi jangan khawatir jika kalian mau datang ke sini, tersedia space yang terbilang lumayan untuk memarkir 10-18 unit motor. Dan, free.

Selesai dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini, kami pun bergerak menuju lokasi selanjutnya. Acara jalan kaki pun dimulai. :D (jangan lupa foto dulu)

Dokumentasi grup Wisata Kreatif Jakarta
Dokumentasi grup Wisata Kreatif Jakarta
Taman Suropati

Sekitar pukul 10.20, kami bergerak ke arah Taman Suropati dengan berjalan kaki, yaitu kurang lebih 3 menit atau kira-kira 190 meter dari Musaprok. Alhamdulillah, cuaca masih cukup mendukung. Dulu, saat saya SMA, sekitar tahun 2002, Taman Suropati yang dikenal dengan TamSur adalah kawasan tujuan pacaran. 

Sepulang sekolah kami sering menghabiskan waktu di sana. Apa sebab? 

Jajanannya melimpah. Yang saya masih selalu ingat adalah sate padang. Namun, jangan harap menemukan jajanan semacam itu sekarang. Sudah ada aturan dari pemda DKI untuk larang berjualan di sekitar Taman Suropati. 

Anyways, jangan dikira TamSur tidak punya kisah Sejarah, lho. Awalnya, taman ini diberi nama Burgemeester Bisschopplein. Nama itu diberikan oleh pemerintah Belanda pada seorang walikota berkebangsaan Belanda juga bernama G.J Bisschop, karena ia mempelopori banyak pembangunan di Hindia Belanda.

Dokumentasi grup Wisata Kreatif Jakarta
Dokumentasi grup Wisata Kreatif Jakarta

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kami pun terus berjalan, sampai akhirnya tiba di jalan Surabaya. Area ini dulu terkenal menjual barang-barang antik. Tapi, setelah covid 3 tahun lalu, banyak pedagang yang gulung tikar. Banyak ruko yang terpaksa tutup. Sayang banget, ya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun