Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kaleidoskop Medis

29 Desember 2022   22:26 Diperbarui: 29 Desember 2022   22:29 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rencana dokternya langsung diambil semua benjolannya atau biopsi aja, Bu?"

"Saya nggak 'ngeh', sudah panik duluan. Anak saya nangis terus,"

Aku berusaha memahami kondisi mereka, lalu berusaha menenangkannya sebagaimana aku bisa. Kurasa lebih mudah sharing dengan sama-sama penderita. Karena sama-sama merasakan sakit dan takdirnya.

"Itu transfusi darah, ya, Mbak? Sakit nggak?" si Ibu balik bertanya setelah melihat kantong darah menggantung di tiang infus.

"Nggak, Bu. Sama aja kayak diinfus biasa. HB saya rendah terus, besok sore saya tindakan, takut ada pendarahan makanya harus transfusi."

Si ibu mengangguk sambil matanya terus memandang kantong darah dan selang yang menempel di tubuhku. Aku bisa melihat ada kengerian di wajah itu, namun seketika berubah saat ia melihat senyum yang kulempar padanya sebagai kode bahwa ini bukan hal yang menakutkan. 

*

dokpri : sesaat sebelum masuk ruang operasi
dokpri : sesaat sebelum masuk ruang operasi

Jadwal operasi tiba. Aku naik ke meja operasi kemudian seorang dokter anestesi mendekat, ia menjelaskan anestesi apa yang akan aku dapatkan. Dokter bedahku menahan tawa.

"Dia sudah hapal, ini pasien langganan. Langsung aja eksekusi,"

Dokter anestesi itu pun sedikit membelalakan matanya di balik masker yang ia pakai. Aku lagi dan lagi tak bisa menahan rasa geli di situasi lucu ini. Benar-benar tak ada ketegangan di dalam sana. Ruang operasi yang dingin seketika menghangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun