Ditambah lagi ayah saya suka makan bubur ayam dengan tambahan kecap yang banyak, sementara dokter tidak menyarankan kecap untuk dikonsumsi penderita diabetes. Maka sangat wajar jika seketika kadar gula darahnya naik dengan sangat cepat.
Kasus lain lagi yang masih berhubungan dengan kadar gula yang tinggi, yaitu kebiasaan anak saya yang hobi mengkonsumsi minuman manis (teh kemasan) dalam jumlah yang banyak, bisa 2-3 botol per hari, yang jika botolnya dikumpulkan selama seminggu saja bisa untuk pengganti pin bowling.
Anak saya pernah punya luka pada jari manis kakinya. Awalnya saya kira luka tersebut hanya luka biasa, jadi saya oleskan betadine dan salep gentamicin, namun hanya selang 2 hari lukanya malah semakin basah dan bernanah.
Hari berikutnya, jempol kakinya ikut bernanah. Akhirnya saya ambil keputusan untuk membawa ke RS.Â
Setelah menceritakan kronologisnya, dan dokter juga bertanya tentang riwayat diabetes di keluarga kami, juga apa saja yang anak saya konsumsi, dokter minta agar anak saya melakukan cek darah.Â
Dan, ternyata benar, kadar gulanya sedikit di atas normal. Dokter mengatakan kemungkinan besar ini akibat konsumsi teh kemasan terlalu sering dan banyak sehingga membuat luka di kaki anak saya sulit kering.
Dari kejadian tersebut saya banyak belajar bahayanya jika mengkonsumi gula secara berlebihan.
Namun, saya tidak lantas langsung menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang ayah juga anak saya sukai tanpa tedeng aling-aling, hanya saja mengganti dengan bahan-bahan yang jauh lebih aman. Seperti nasi putih yang harus ada takaran per porsinya, atau penggunaan gula putih yang saya ganti dengan gula aren atau gula merah.