Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Penuh Misteri

31 Juli 2022   14:52 Diperbarui: 31 Juli 2022   14:57 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://www.pngdownload.id/png-jq5vb4/

Dua kali palang hitam melintasi jalan raya

Dua kali palang hitam berhenti di pemakaman yang sama

Dua kali peti matinya dibuka

Dua kali isi rangka kepalanya diperiksa

Dua kali tubuhnya disayat pisau berbahan baja

Dua kali para pemburu berita mengambil gambar jasadnya sekalipun setengah memaksa

kemudian wajah mereka terkejut dan meringis kecut

Dua orang bahkan lebih mereka yang tak tahu menahu dinonaktifkan sementara

Dua orang yang paling diduga justru masih dibiarkan menikmati kehidupan sosialnya

Dua orang lainnya bersembunyi sampai nanti dipanggil polisi

Dua orang yang lainnya lagi sedang menyendiri ketakutan setengah mati

Untuk apa sampai dua kali peti mati dibuka?

Untuk apa sampai dua kali rangka otaknya diperiksa?

Untuk apa sampai dua kali tubuhnya disayat pisau baja?

Karena yang pertama kali adalah cara melarikan diri

Menghilangkan barang bukti

Mengacaukan konsentrasi semesta, dan

Menciptakan keheranan satu negara

Sang bunda masih terbenam dalam pecah tangis

Dukanya belum jua habis

Sang kekasih pun sama sedihnya

Ditinggalkan tanpa sempat diikat janji pernikahan

Desing pelurunya tak sempat terdengar

yang tersiar hanya kabar
yang tersisa hanya jutaan tanda tanya

Peti mati sudah kembali tertanam di bumi
Rahasia besar masih menjadi misteri
Banyak yang tidak selesai di negeri ini

mengambang seperti kotoran manusia di hamparan kali

lagi dan lagi

Bekasi,

Hari terakhir di bulan Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun