Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Mata Tuhan Semua Manusia Sama, di Mata Pelayan Semua Tamu Sama

21 November 2019   23:43 Diperbarui: 21 November 2019   23:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nggak cuma tamu, bahkan manager sendiri nggak bisa memposisikan anak buahnya dengan sedikit berharga.

Dari pengalaman gue di tempat lama. Kalau ada tamu complain ke waiter, manager akan dengerin keluhan tamunya dulu sampai selesai. Ajak waiter ke kantor. Ajak bicara waiternya. Dalam kondisi tenang pasti lebih mudah dapat solusi. Ye gak?

Kemudian gue nggak langsung lepas tangan sama meja si tamu A. Karena itu meja kan gue yang handle dari awal. Si bapak itu tetap judes sambil sesekali bilang, "nggak akan balik ke sini lagi, kapok. Lama pelayanannya. Mendingan di restoran sana. Bla ... Bla...bla...." Bodo amat.

Nggak sedikit tamu yang mau sabar nunggu. Tapi banyak juga yang selalu mau didahulukan. Padahal dia datangnya belakangan. Mungkin karena ngerasa punya jabatan atau ngerasa dia datang bawa uang banyak, jadi wajib dapat yang terbaik. Dia lupa, tamu lain yang datang juga punya visi dan misi  yang sama saat datang ke tempat makan. (ceileh kayak capres aja pake visi-misi).

Dan kami; mereka dan gue, yang bertugas sebagai pelayan, selalu berusaha kasih pelayanan terbaik yang kami bisa. Sedikit manusiawi nggak akan mengurangi rejeki kalian (read : tamu) kok. Datang lebih awal kalau terlalu lapar, jangan paksakan diri untuk minta diberi pelayanan lebih jika hal itu tidak memungkinkan. Bijaklah dalam bersikap, niscaya anda  akan lebih dihargai banyak orang. (Fatwa Babu resto)

Semoga bapak-bapak yang ngamuk waktu itu baca postingan gue ini. Dan ngerasa kalo gue emang lagi ghibah'in dia wkwkwkkw.

Terima kasih sudah mampir, monggo dikomentari jika ada yang mau berdiskusi.

Tabik!

*check post sebelumnya kalau bingung sama curhatan gue yang ini kwkwkwkwk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun