Seharusnya dengan kebiasaan rutin itu, Eve tak lagi berpura-pura mendapatkan kejutan mendekati hari-hari spesialnya, namun anak itu terus saja bersikap seakan memang semua pesta untuknya adalah hal yang tak pernah terduga. Anak dan ibu yang kompak, bukan?
"Dorm, hari ini bisa antar ibu belanja untuk keperluan ulang tahun Eve?"
Apa aku bisa menolaknya? Tentunya tidak. Akan ada racauan ibu yang membuatku terkesan seperti kakak yang tak berguna.
*
Kami sudah sampai di konter baju remaja sebuah departemen store mewah langganan ibu. Seorang pramuniaga berambut cokelat mendekat, menanyakan apa yang kami butuhkan.
"Bisa bawakan beberapa pilihan dress berwarna biru?"
Biru, warna kesukaan Eve. Setiap ulang tahun Eve, ibu selalu mencari gaun dengan warna yang itu-itu saja, lengkap dengan aksesoris yang senada.
"Untuk usia berapa, Nyonya?"
"Anak perempuan 14 tahun, dengan tinggi 154cm dan berat badan 48kilo, ada?"
Jika saja pramuniaga itu memiliki ingatan yang kuat, 3 tahun berturut-turut kami selalu datang di tanggal yang hampir sama. Dan, selama 3 tahun ukuran yang dicari pun tak pernah berubah.
*