Mohon tunggu...
Bathari Enggar
Bathari Enggar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

No one would understand the word 'love' like i do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diam dan Hanyut dalam Gemuruh

17 Agustus 2024   20:12 Diperbarui: 17 Agustus 2024   20:51 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa-apa yang engkau terima selalu ditanam dalam dada. Semuanya. Entah benih baik maupun buruk, tak pernah kau ambil ribut. Seolah kamu tengah tenggelam dalam lautan bisu. Terikat dalam seni keheningan, enggan membuka mulut.

Lalu sampai kapan engkau akan terima dengan ketidakadilan itu? Apa selamanya engkau bermaksud untuk tunduk? Mengalir dalam alur kisah yang dituliskan dengan pena dan tinta darah. Mengabaikan jeritan siksa dari jiwa yang kau paksa kurung dalam jeruji baja.

Dan jika pohon-pohon dari benih tak terpilih itu tumbuh, kau akan berteriak kaku. Terjerat oleh udara tidak sehat dari pohon yang layu. Lalu apa yang bisa kau lakukan pada masa itu? Kau hanya diam dan hanyut dalam gemuruh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun