Mohon tunggu...
Bathari Enggar
Bathari Enggar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

No one would understand the word 'love' like i do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keluh yang Ingin Kurangkul

5 Juli 2024   19:35 Diperbarui: 5 Juli 2024   19:44 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sudah benar keputusan awan mendung yang melepas rintik hujan

Kita, tidak perlu, terlalu lama membendung keluh

Pun walau begitu, mengapa hati ini enggan melepas segala yang berhubungan denganmu?

Sudah berulang kali aku coba titipkan rasaku pada angin yang berhembus

Sebenarnya seberapa berat huruf yang menyusun namamu? Hingga angin dari timur pun tak kuasa memikul

Atau mungkin itu akibat dari rasa tak rela yang diemban hatiku?

Sebetulnya, apakah awan mendung benar sepenuhnya merelakan jutaan tetes air yang ia rangkul untuk jatuh memulai hidup baru tanpa bisa mendapat kembali kesempatan bertemu,

Terpisah jauh tanpa lagi mendapat kabar dari mereka yang dahulu sempat menjadi keluh

Apakah sebetulnya awan mendung benar-benar melepas mereka dengan lega,

Atau dia juga sempat sepertiku?

Enggan membiarkan sang keluh jatuh pada dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun