Mohon tunggu...
Bathari Enggar
Bathari Enggar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

No one would understand the word 'love' like i do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Awan

14 April 2024   20:05 Diperbarui: 28 April 2024   10:14 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menapak pada negeri awan sudah menjadi mimpiku sejak dulu
Mendapat kesempatan diterpa angin kencang,
Dipeluk hangat dan lembutnya aroma hujan,
Serta menjadi yang pertama untuk melihat dikara,
Maha karya Sang Penguasa

Tentu, mimpi seperti itu tidak mungkin terwujud
Sorak ramai dari mereka yang di sekelilingku juga bilang begitu
Tidak mungkin! Jangan berharap!
Maka aku tau, mimpiku merupakan hal yang sangat jauh
Dari aku
Dari jangkauanku

Tapi pada malam pergantian tahun, aku bertemu kamu 
Mendadak, hatiku dipenuhi perasaan yang campur aduk
Seperti hangat matahari pada musim semi
Atau lembut salju pada musim dingin

Namun yang paling membuatku tersenyum adalah
Aku merasa,
Negeri awan tidak lagi terdengar jauh ketika kamu berada bersamaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun