Mohon tunggu...
Tobi_kelek
Tobi_kelek Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di salah satu universitas yang ada di Tangerang Selatan

Sedang mencoba rajin menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lima Agama Kompak Rayakan Hari Raya dari Rumah

25 Mei 2020   09:25 Diperbarui: 25 Mei 2020   09:36 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namun, tahun ini prosesi perayaan Waisak, seperti berjalan kaki dari Candi Mendut ke Candi Borobudur ditiadakan, perayaan-perayaan di Wihara juga hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu. Perayaan Waisak tahun ini jadi tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya, baik bagi umat Buddha itu sendiri maupun wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur, tradisi yang sudah biasa dilakukan terpaksa berubah karena pandemi yang sedang melanda.

4. Idulfitri
Idulfitri atau Lebaran adalah hari raya umat Islam yang jatuh tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriah. Awal pagi hari selalu dilaksanakan Salat Idulfitri (SalatId), biasanya dilakukan di tanah lapang atau di jalan raya. Di Indonesia, setiap hari raya Idulfitri identik dengan tradisi mudik ke kampung halaman, bertemu dengan sanak saudara dan berkumpul bersama.

Hari raya Idulfitri tahun ini tampak berbeda, banyak sekali perubahan yang terjadi. Tahun ini pelaksanaan Salat Idulfitri dilakukan dari rumah demi memutus rantai penyebaran virus corona. Selain itu, tradisi mudik yang biasa terjadi, tidak bisa dilakukan pada tahun ini, pemerintah melarang kegiatan mudik. Semua berubah. Yang biasanya berkumpul bersama keluarga besar, tahun ini hanya bisa saling bertatapan muka lewat handphone dan permintaan maaf hanya bisa dikirim melalui pesan dari jarak jauh.

Virus corona telah mengubah semua kebiasaan dan tradisi serta semua bidang kehidupan, termasuk agama. Ibadah yang biasanya dilakukan secara beramai-ramai kini hanya bisa dilakukan sendiri, hari raya yang biasanya selalu bisa berkumpul bersama teman dan sanak saudara kini hanya bisa di rumah aja. Meskipun ibadah dan hari raya hanya di rumah, yang terpenting tetap khusyuk merayakannya, sebab yang terpenting bukanlah tradisinya melainkan hubungan dengan Sang Maha Kuasa, pencipta dunia ini. Semoga virus corona cepat berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun